Suara.com - Harga emas dunia merosot karena dolar AS menguat ke level tertingginya lebih dari satu pekan. Meski demikian, emas masih bertahan di atas 1.700 dolar AS per ounce, didukung kekhawatiran gelombang kedua infeksi virus corona.
Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi 1.726,61 dolar AS per ounce. Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,6 persen lebih rendah menjadi 1.727,20 dolar AS per ounce.
The Fed mempertahankan suku bunga acuan overnight dalam kisaran target nol hingga 0,25 persen pekan lalu.
Indeks Dolar AS (DXY), ukuran greenback terhadap sekeranjang enam mata uang melemah tetapi masih bertahan di dekat level tertinggi lebih dari satu pekan di sesi sebelumnya.
Beijing mencatat lusinan kasus baru dalam beberapa hari terakhir, sementara infeksi baru dalam jumlah yang tinggi menghampiri sejumlah negara bagian Amerika.
Emas juga menghadapi tekanan deflasi dalam jangka pendek, kata analis Saxo Bank, Ole Hansen.
Tetapi kekhawatiran seputar virus menekan Wall Street, menjaga emas di atas level psikologis kunci 1.700 dolar AS per ounce, dengan para analis mengatakan lintasan jangka panjang untuk emas masih positif.
Logam lainnya, palladium melonjak 1 persen menjadi 1.937,97 dolar AS per ounce, platinum melesat 1,6 persen menjadi 818,53 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level terendah satu bulan 780,05 dolar AS per ounce, dan perak turun 0,3 persen menjadi 17,38 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya mencapai level terendah tiga pekan 16,93 dolar AS per ounce.
Baca Juga: Tertinggal di Kereta, Swiss Cari Pemilik Emas Senilai 2,6 Miliar
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025
-
Kementerian ESDM Akan Putuskan Sanksi Freeport Setelah Audit Rampung
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
-
Kripto Bisa Sumbang Rp 260 Triliun ke PDB RI, Ini Syaratnya
-
Duta Intidaya (DAYA) Genjot Penjualan Online di Tanggal Kembar
-
4 Fakta Penting Aksi BUMI Akuisisi Tambang Australia Senilai Rp 698 Miliar