Suara.com - Kementerian Keuangan menyebut defisit keseimbangan primer pada APBN 2020 berpotensi meningkat menjadi Rp 700 triliun. Sehingga potensi defisit APBN 2020 diproyeksikan menjadi 6,34 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Potensi peningkatan itu terjadi setelah pemerintah merevisi Peraturan Presiden (Perpres) nomor 54 tahun 2020 tentang Perubahan Postur Dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran (APBN) 2020, demi menangkal dampak negatif merebaknya virus corona atau Covid-19 terhadap perekonomian nasional.
"Postur APBN dengan 6,34 persen ini terlihat dalam presentasi kami yaitu terdiri dari pendapatan negara yang mengalami penurunan dari Rp 2.233 triliun di dalam UU APBN awal menjadi Rp 1.760 triliun pada perpres 54, dan sekarang akan mencapai Rp 1.699 di dalam revisi perpres yang sekarang sedang dalam proses untuk ditetapkan," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja Komisi XI DPR RI, Senin (22/6/2020).
Di mana lanjut Sri Mulyani, penerimaan pajak mengalami penurunan dari Rp 1.865 triliun menjadi Rp 1.462,6 triliun dan kembali turun Rp 1.404,5 triliun, sementara belanja negara mengalami kenaikan sebesar Rp 125 triliun dari Perpres 54.
"Kalau kita lihat dari sisi keseimbangan primer terjadi penurunan yang sangat besar yaitu tadinya hanya defisit 0,12 persen di dalam UU APBN awal yaitu mendekati 0 sekarang dengan pukulan covid kita mengadapi keseimbangan primer hampir sekitar Rp 700 triliun dengan defisit Rp 1.039,2 triliun atau 6,34 persen dari PDB kita," papar Sri Mulyani.
"Ini lah yang menunjukan bahwa APBN kita menjadi instrumen pertama di dalam menahan dampak covid baik di bidang kesehatan, sosial maupun ekonomi dan juga mengalami pukulan akibat melemahnya perekonomian Indonesia sehingga penerimaan, harga komoditas juga mengalami pukulan yang sangat dalam," pungkasnya.
Informasi saja keseimbangan primer adalah penerimaan negara dikurangi belanja, di luar pembayaran bunga utang. Sedangkan defisit/surplus APBN, pengurangan pendapatan terhadap belanja negara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Harga Emas Antam Meroket, BSI Tawarkan BSI Gold di Harga Rp2.154.600/Gram
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
Terkini
-
Momen Menkeu Tantang Banggar DPR Tambah Jatah Bansos: Gak Berani Rupanya
-
Harga Emas Antam Meroket, BSI Tawarkan BSI Gold di Harga Rp2.154.600/Gram
-
Saldo Pencairan PIP September 2025 Belum Masuk? Begini Solusinya
-
Anggito Abimanyu Mundur dari Jabatan Wamenkeu
-
Tarif Listrik PLN Periode September-Oktober 2025, Ada Kenaikan Harga?
-
Lowongan Kerja BP Tapera 2025: Jadwal, Syarat, Kualifikasi dan Link Resmi
-
IHSG Menguat di Sesi I, Saham-saham Ini Jadi yang Paling Banyak Dibeli!
-
ESDM Jamin Dalam 7 Hari ke Depan Tak Ada Kekosongan Stok BBM di SPBU Swasta
-
Rumah Tapak Masih Jadi Primadona, Gen Z dan Milenial Makin Aktif Cari Hunian
-
IHSG Sempat 'Kesenggol', tapi Pakar Bilang Masih Ada Sinyal Bangkit Hari Ini