Suara.com - Pandemi Virus Corona atau Covid-19 benar-benar melululantahkan sendi-sendi kehidupan masyarakat, khususnya mereka yang berpenghasilan menengah ke bawah, seperti pedagang kaki lima hingga ojek daring.
Pemerintah pun diminta memikirkan nasib mereka di saat pandemi seperti saat ini. Meski pemerintah telah meluncurkan program yang berfokus pada perlindungan sosial atau social safety net dalam penanganan Covid-19, hal tersebut dinilai belum mampu menjamin kebutuhan hidup rakyat kecil.
Ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menilai, paket program pemulihan ekonomi nasional (PEN) masih jauh dari harapan.
"Program PEN, apa untungnya? Apa urgensinya?" tanya Enny dalam sebuah diskusi secara daring, Rabu (15/7/2020).
Enny juga menyoroti belanja pemerintah dalam perlindungan sosial penanganan Covid-19 terutama bantuan sembako yang hingga kini serapannya masih sangat rendah.
"Jika tujuan utamanya meningkatkan daya beli masyarakat, mestinya yang dioptimalkan program perlindungan sosial efektif, belanja kementerian juga optimal," katanya.
Enny pun meyakini, jika program PEN tidak ada perbaikan. Bahkan, dia yakin bahwa ekonomi Indonesia akan lebih jatuh.
Pada triwulan I 2020 lalu, ekonomi Indonesia hanya tumbuh 2,97 persen. Sedangkan di triwulan II 2020, pemerintah memprediksi ekonomi Indonesia akan minus 3,1 persen.
"Pemerintah jangan hanya buat program yang indah di mimpi tapi implementasinya tidak ada," katanya.
Baca Juga: Menteri Teten: Anggaran Program Pemulihan Ekonomi UKM Baru Cair 24 Persen
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!