Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memprioritaskan 3 hal dalam RAPBN tahun 2021.
Di antaranya ketahanan pangan, pembangunan kawasan industri dan konektivitas teknologi digital atau Information and Communication Technology (ICT).
"Presiden akan memprioritaskan belanja yaitu pertama ketahanan pangan, kedua pembangunan kawasan industri yang didukung infrastruktur, ketiga untuk ICT agar konektivitas teknologi digital bisa ditingkatkan dan dimeratakan di seluruh Indonesia. Kemudian pendidikan dan kesehatan terutama untuk penanganan Covid pasca tahun 2020," kata Sri Mulyani usai rapat terbatas melalui video teleconference, Selasa (28/7/2020).
Selain itu, anggaran tersebut juga diprioritaskan untuk bidang pendidikan dan kesehatan terutama untuk penanganan Covid pasca tahun 2020 dan untuk dukungan terhadap biaya pengadaan vaksin.
Sebelumnya, Pemerintah memutuskan untuk memperlebar defisit dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2021 atau RAPBN 2021 menjadi 5,2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Hal tersebut diputuskan Jokowi dalam sidang kabinet yang diselenggarakan secara virtual, Selasa (28/7/2020).
Atas perintah ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku bakal segera melaporkan perkembangan ini kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
"Dengan keputusan hari ini kami akan langsung melakukan komunikasi dengan para pimpinan banggar atau komisi keuangan serta pimpinan DPR mengenai perubahan ini. Sehingga tetap akan proses politiknya bisa berjalan dengan baik," kata Sri Mulyani.
Pasalnya kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, perubahan ini sangat mepet sekali sebelum Presiden membacakan nota RAPBN 2021 pada pertengahan Agustus mendatang.
Baca Juga: Jokowi Minta Ekonomi Bisa Tumbuh Positif Tahun Ini, Bisakah?
"Ini adalah tugas yang harus kami lakukan segera, karena presiden akan segera sampaikan rancangan APBN 2021 secara formal nanti di DPR. Kita tidak akan sampaikan secara detail hari ini, karena memang kita tunggu dalam 14 hari ke depan akan kami sampaikan ke DPR dan akan kami sampaikan ke media mengenai rancangan itu," kata Sri Mulyani.
Lebih lanjut dia mengatakan dengan defisit 5,2 persen dari PDB tahun 2021, maka pemerintah memiliki cadangan belanja sebesar Rp 179 triliun yang akan diprioritas untuk belanja mendukung pemulihan ekonomi nasional tahun depan.
Berita Terkait
-
Terpopuler Lifestyle: Heboh Kulit Jokowi-Iriana hingga Pendidikan Gibran Dikuliti Profesor Singapura
-
Dokter Tifa Ahli Apa? Komentari Kondisi Kulit Jokowi dan Iriana yang Dinilai Janggal
-
Reaksi PDIP soal Jokowi Temui Prabowo: Kami Yakin Presiden Atasi Masalah Bangsa Tanpa 'Cawe-cawe'
-
Jokowi Tak Boleh Kena Panas Saat HUT ke-80 TNI, Sakit Apa Sebenarnya?
-
Rocky Gerung Soroti Pertemuan Jokowi dan Abu Bakar BaHasyir, Sebut Ada Sinyal Tersembunyi
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
Promo Superindo: Hari Ini Terakhir, Ada Mami Poko DIapers Diskon Hingga 40 Persen
-
Rupiah Masih Meriang Lawan Dolar Amerika, Sentuh Level Rp 16.617
-
Dinilai Tepat Sasaran, Pengamat Sebut Kebijakan Diskon Tarif Listrik Layak Dilanjut
-
Tambahan Kepemilikan Saham 12 persen PT Freeport, Bahlil: Saya Nyatakan Final!
-
IHSG Dibuka Menghijau Tembus Level 8.200, Hari Ini Masih Tren Bullish
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Cek Deretan Harganya Hari Ini
-
Arus Modal Asing Banyak yang Kabur, Investasi Indonesia Kalah dari Korea
-
Bahlil Jawab Kritikan DPR soal PP Minerba yang Tak Kunjung Terbit!
-
Menko Airlangga: Banyak Bankir Panas Dingin, Ada Apa?
-
Dana 200 T Mangkrak di Bank? Kemenkeu Diminta Gandeng Modal Ventura!