Suara.com - Sempat mandeg cuci darah karena prosedur program jaminan terdahulu yang berbelit dan rumit, kini lelaki yang akrab disapa Zaki ini mantap cuci darah dengan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Zaki teringat saat 2006 silam. Ia divonis dokter mengidap gagal ginjal yang mengharuskan tiap minggunya melakukan hemodialisa.
Mengingat cuci darah yang saat itu biayanya sudah mencapai Rp600 - 900 ribu sekali cuci darah, ia mencari keringanan dengan program pemerintah namun berujung kekecewaan.
Saat ditemui bersama sang istri beberapa waktu lalu di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Barabai, ia mengisahkan, kekecewaan muncul karena KTP yang ia miliki di luar tempatnya tinggal. Ia harus membuatnya harus bolak balik demi mendapatkan surat keterangan tidak mampu.
“Sempat wira-wiri Banjarbaru - Barabai untuk dapat surat keterangan, tapi alhamdulillah, sekarang sudah ada JKN-KIS. Biayanya terjangkau, mudah sekali,” tutur Mazdiani, sang istri.
Mazdiani mengatakan, ia dan keluarga sudah mendaftar jadi peserta JKN - KIS sejak 3 tahun yang lalu atas rekomendasi seorang dokter praktik perorangan. Setelah itu, barulah ia mendaftar hingga saat ini, dan tak pernah lagi ada kendala untuk cuci darah.
“Selama ini, yang dirasakan enak pakainya, tidak ada biaya tambahan, rasanya dipermudah dan terbantu sekali daripada program yang terdahulu. Ujung-ujungnya bayar sendiri,” ucap warga Banua Budi Barabai tersebut.
Ia merasa terbantu dengan program JKN-KIS, lantaran cuci darah yang dilakukan tak pernah absen dua kali seminggu. Sempat berhenti selama kurang lebih 4 tahun karena tak sanggup baik pengurusan surat maupun biaya yang ada, kondisi kesehatan Zaki berujung menurun.
Sekitar tahun 2016, Zaki sempat koma selama 3 hari, dan kemudian disarankan untuk mendaftar program JKN-KIS.
Baca Juga: Tok! MA Tolak Permohonan Pembatalan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan
“Selagi kami bisa dan masih sehat, mending bayar iuran JKN-KIS saja daripada sakit,” tutur Maziani.
Zaki juga mengungkapkan, iuran JKN-KIS yang berlaku dirasa masih bisa dijangkau.
“Tidak apa iurannya naik, asalkan masih terjangkau, seperti saya saat ini di kelas 3,” tambahnya.
Zaki menganggap, program JKN-KIS yang selama ini sudah berjalan sudah cukup baik baginya.
“Alhamdulillah, sudah dipermudah dan tetap bersyukur saja, JKN-KIS seperti saat kami rasakan sekali manfaatnya,” syukur Zaki.
Berita Terkait
-
Tok! MA Tolak Permohonan Pembatalan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan
-
Disebut Menuai Laba, Begini Tanggapan BPJS Kesehatan
-
Ditutup karena Pegawai Corona, Kantor BPJS Palembang Masih Didatangi Warga
-
Pegawai Positif Corona, Kantor BPJS Kesehatan Palembang Tutup 3 Hari
-
Mengenal Recehan Sehat Jawara Virtual Hackthon BPJS Kesehatan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Baru 3,18 Juta Akun Terdaftar, Kemenkeu Wajibkan ASN-TNI-Polri Aktivasi Coretax 31 Desember
-
BUMN-Swasta Mulai Kolaborasi Perkuat Sistem Logistik Nasional
-
IHSG Lesu Imbas Sentimen Global, Apa Saja Saham yang Top Gainers Hari Ini
-
Gaji PNS Naik Tahun Depan? Ini Syarat dari Kemenkeu
-
Menkeu Purbaya Yakin Sisa Anggaran Kementerian 2025 Lebihi Rp 3,5 Triliun
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat di Jumat Sore, Didorong Surplus Transaksi Berjalan
-
Sinyal Bearish Bitcoin: Waspada Bull Trap di Tengah Ketidakpastian Makro Global
-
Perkuat Tulang Punggung Ekonomi, BRI Salurkan KUR untuk UMKM
-
Data Neraca Transaksi Berjalan Positif, Bagaimana Nasib Dolar AS di Pasar Domestik?
-
Sepakat dengan Purbaya, Mendag Tegaskan Bayar Pajak Tak Bisa Jadikan Impor Pakaian Bekas Legal