Suara.com - Pandemi COVID-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia semakin mengubah perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi kebutuhan secara digital. Termasuk pada sektor layanan perbankan syariah yang mengalami peningkatan dalam penggunaan transaksi digital.
Direktur Operasional PT Bank BRIsyariah Tbk, Fahmi Subandi, mengungkapkan bahwa komposisi frekuensi penggunaan mobile dan internet banking mencatat peningkatan selama pandemi. Berbanding terbalik dengan penggunaan ATM dan layanan langsung di kantor BRIsyariah yang memiliki penurunan.
Hal ini memang dikedepankan BRIsyariah untuk mementingkan aspek keamanan dan kesehatan bagi nasabah dalam memenuhi kebutuhan finansialnya. Metode pembayaran tanpa kontak fisik diyakini jadi solusi transaksi yang aman sekaligus mencegah penyebaran COVID-19. Kenaikan penggunaan transaksi digital merupakan bukti bahwa nasabah sudah turut aktif dalam membantu mencegah penyebaran COVID-19.
“Di BRIsyariah, kami bersyukur pada masa pandemi transaksi di BRIsyariah sekitar 80% dilakukan di gadget lewat aplikasi mobile banking BRIS Online. Konten digital terus tumbuh, dari transfer, belanja online, bayar zakat, beli sukuk, hingga melunasi haji sehingga jangkauan layanan syariah bisa lebih jauh,” tambahnya.
Fahmi kemudian menjelaskan bahwa digitalisasi sebaiknya tidak hanya dimanfaatkan pada pandemi saja, tetapi harus dimanfaatkan secara lebih luas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah dan inklusi perbankan syariah di Indonesia.
“Digitalisasi sekarang jadi tren bisnis yang harus dimanfaatkan. Digitalisasi dan inklusi keuangan menjadi katalisyang bisa dimanfaatkan untuk mem-boosting pertumbuhan ekonomi syariah,” ujar Fahmi.
Kinerja BRIsyariah pada semester 1/2020 memang mencatat hasil yang memuaskan. Hal ini didorong oleh penggunaan teknologi untuk melakukan penawaran secara daring serta memaksimalkan layanan perbankan digital seperti pembayaran atau transfer melalui aplikasi mobile BRIS Online dan aplikasi i-Kurma untuk mengakselerasi proses pembiayaan.
Fahmi melanjutkan bahwa seluruh stakeholders ekonomi dan perbankan syariah telah aktif dalam meningkatkan inklusi syariah. Seperti Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), dan pelaku bisnis ekonomi serta layanan keuangan syariah.
“KNEKS, Asbisindo, dan semuanya telah aktif untuk meningkatkan inklusi keuangan syariah. Kita harus boost terus agar masyarakat terbiasa dengan produk-produk, teknologi, dan terminologi syariah karena masyarakat saat ini masih sering membandingkan antara bank syariah dan konvensional,” ujar Fahmi.
Baca Juga: Transformasi Bank BRI Dapat Respons Positif di Mata Investor
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
INET Umumkan Rights Issue Jumbo Rp1,78 Triliun, Untuk Apa Saja Dananya?
-
Tukad Badung Bebas Sampah: BRI Gandeng Milenial Wujudkan Sungai Bersih Demi Masa Depan
-
Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!
-
BRI Peduli Salurkan Ambulance untuk Masyarakat Kuningan, Siap Layani Kebutuhan Darurat!
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?