Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Airlangga Hartarto jadi perbincangan publik usai mengkritik habis-habisan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang bakal melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB secara ketat pada Senin besok (14/9/2020).
Airlangga bilang kebijakan ekonomi dan kesehatan harus jalan berirama tengah pagebluk virus corona atau Covid-19.
"Itu tidak tepat, kita sudah sampaikan fasilitas kesehatan itu memadai rasio tempat tidur (di RS) ditingkatkan bahkan pemerintah sedang menyiapkan rumah sakit bintang dua dan tiga," kata Airlangga dalam sebuah diskusi online di Jakarta, Minggu (13/9/2020).
Tak hanya itu, kata dia, ketersedian obat bagi pasien Covid-19 juga saat ini mencukupi, baik yang ada di rumah sakit atau yang melakukan perawatan di rumah. Begitu juga dengan pengembangan vaksin Covid-19 yang ditargetkan bisa didistribusikan akhir tahun ini atau awal tahun depan.
"Vaksinasi juga dipercepat oleh pemerintah, ini bentuk kepastian, bandingkan dengan awal-awal PSBB bulan Maret dimana kepastian vaksin belum ada," katanya.
Airlangga menekankan, fokus utama pemerintah jelas untuk memastikan bahwa sektor kesehatan Indonesia tetap kuat untuk menghadapi peningkatan jumlah pasien Covid-19. Tidak hanya di Jakarta, bahkan daerah-daerah lain.
"Karena pemerintah siapkan dana di sektor kesehatan Rp 78 triliun. Itu langsung tersedia dan setiap saat bisa di-deploy dan seluruh rumah sakit di Jakarta siap dan Wisma Atlet sudah kita tingkatkan kapasitasnya," jelas dia.
Airlangga pun menyebut ekonomi dan kesehatan harus berjalan beriringan, karena ini dua hal yang dijaga oleh pemerintah, sehingga kata dia jangan ada pejabat publik yang membuat kebijakan mengejutkan.
"Yang namanya ekonomi itu faktornya dua, satu fundamental dan kedua sentimental. Sentimen ini dipicu dua hal satu ketidakpastian dan kedua kepanikan," katanya.
Baca Juga: Menteri Airlangga Sebut PSBB Ketat Ala Anies Overdosis
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk menarik 'rem' darurat di tengah merebaknya virus Covid-19. Aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti di masa awal pandemi Maret lalu kembali diterapkan.
Artinya, dengan kebijakan ini, maka Jakarta kembali mengencangkan pembatasan kegiatan yang sempat dilonggarkan saat PSBB transisi. Segala sektor yang sempat diizinkan dengan ketentuan pengurangan kapasitas dan protokol kesehatan lainnya kembali harus ditutup.
Kendati demikian, ada 11 sektor yang boleh diizinkan dibuka. Pasalnya mereka dianggap kegiatan yang penting bagi masyarakat untuk menunjang kebutuhan selama masa PSBB total ini.
Anies sendiri dalam pemaparannya menyatakan kondisi penularan virus corona di Jakarta saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Tuas rem darurat ini harus ditarik jika tidak ingin situasi lebih parah lagi.
Angka penularan Covid-19 semakin tinggi setiap harinya. Bahkan pasien yang meninggal dan dimakamkan dengan protap corona juga selalu bertambah.
Tag
Berita Terkait
-
Soal Nasib Ganjil Genap Jakarta, Polda Metro Tunggu Pengumuman PSBB Total
-
Pemilik Grup Djarum Tolak PSBB Jakarta, Ini Isi Suratnya
-
Cuma Rugikan Rakyat, PDIP: Anies Harus Batalkan Rencana PSBB Total!
-
Menteri Airlangga Sebut PSBB Ketat Ala Anies Overdosis
-
Sehari Jelang PSBB Total, 2 Kawasan Bersepeda di Jakarta Timur Ditutup
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Cara Aktivasi Coretax Lebih Awal, Cegah Error saat Lapor SPT 2025
-
Akhir Tahun, OJK Laporkan Dana Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.810 Triliun
-
5 Alasan Mengapa Harga Emas Cenderung Naik Terus Setiap Tahun
-
Harga Perak Cetak Rekor 2025, Bagaimana 2026?
-
Emas Antam Stagnan Jelang Tahun Baru, Harganya Masih Rp 2.501.000 per Gram
-
Harga Emas Antam Catat Rekor Penurunan Terburuk Pada Akhir Tahun 2025
-
Dapat Obat Kuat BI, Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar AS ke Level Rp16.739
-
Penumpang KRL Dilarang Bawa Petasan dan Kembang Api
-
Operasional KRL Diperpanjang Hingga Jam 1 Pagi di Malam Tahun Baru, Intip Jadwalnya
-
Layanan Pulih 100 Persen, BSI Pastikan Operasional dan Transaksi Nasabah di Aceh Kembali Normal