Suara.com - Penanganan pandemi di Indonesia meliputi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang terdiri dari jaring pengaman sosial.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyampaikan fokus penggunaan anggaran kesehatan di tengah pandemi COVID-19 pada acara Joint Ministers of Finance and Health Symposium on Universal Health Coverage in Asia and the Pacific: COVID-19 and Beyond yang diselenggarakan oleh Asian Development Bank (ADB) secara virtual, Kamis (17/9/2020).
“Pandemi Covid-19 memberikan dampak pada seluruh aspek kehidupan, termasuk di bidang kesehatan dan perekonomian,” kata Wamenkeu membuka paparan.
Oleh karenanya, Indonesia kemudian melakukan revisi anggaran yang difokuskan pada penanganan pandemi.
Terkait penanganan pandemi dari segi kesehatan, Indonesia sudah memiliki Universal Health Coverage (UHC) yaitu BPJS Kesehatan yang sudah memberikan pelayanan kepada 84 persen populasi di Indonesia.
Namun demikian, tantangan berikutnya ada pada penghasilan masyarakat yang terdampak selama pandemi dan mengakibatkan penurunan pembayaran iuran. Dalam hal ini, pemerintah memberikan dukungan pembayaran iuran untuk masyarakat miskin.
“Anggaran Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah disediakan untuk hal tersebut,” jelas Wamenkeu.
Pandemi membuat masyarakat memahami pentingnya memiliki asuransi kesehatan. Untuk itu, Pemerintah berharap BPJS Kesehatan dapat meng-cover 100 persen populasi Indonesia.
Tantangan kedua ada pada perbaikan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Koordinasi yang baik perlu dilakukan antara penyelenggara jaminan kesehatan dan penyedia layanan kesehatan.
Baca Juga: Cerita Wamenkeu Telurkan Kebijakan dari Rumah Masing-masing
Lebih lanjut ia menyampaikan agar BPJS Kesehatan memastikan rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang menjadi providernya memperbaiki pelayanan kesehatannya.
Dalam menghadapi pandemi yang tidak tahu kapan berakhirnya, pemerintah saat ini juga menyiapkan pengadaan vaksin.
Wamenkeu menyebutkan bahwa masa ini menjadi awal yang baik untuk melaksanakan vaksinasi di masa depan mengingat populasi Indonesia yang cukup banyak.
“Kegiatan vaksinasi yang masif sangat penting bagi Indonesia,” ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
Terkini
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani