Suara.com - Pandemi virus corona atau Covid-19 ternyata membawa tanaman hias janda bolong naik daun. Tanaman dengan nama latin Monstera Adansonii Variegata tersebut diburu para pencinta tanaman hias alhasil harganya pun langsung meroket tinggi.
Salah seorang penjual tanaman hias yang berlokasi di dekat Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Ali mengatakan saat ini banyak masyarakat yang marak mencari tanaman satu ini.
"Lagi ngetrend emang, sebetulnya sudah hampir 3 bulan lalu, setelah PSBB transisi banyak yang cari tanaman janda bolong," kata Ali saat ditemui Suara.com di lapaknya, Jumat (2/10/2020).
Ali menambahkan, harga jual tanaman satu ini bervariasi tergantung dengan jenisnya, paling murah Rp 75 ribu untuk 4 helai daun saja dan yang paling mahal bisa mencapai puluhan juta bahkan kata dia ada pedagang yang menjualnya hingga ratusan juta.
"Yang mahal itu yang punya corak putih, janda bolongnya itu warna putih itu bisa puluhan juta bahkan ratusan juta, kalau yang biasa yang warna hijau itu lebih murah karena lebih umum," katanya.
Namun kata dia jenis tanaman janda bolong yang punya kombinasi warna putih tersebut sangat jarang, sehingga membuat harga jualnya fantastis.
"Saya ajah engga ada, kebanyakan yang saya jual hanya yang jenis biasa warna hijau, tapi alhamdulillah peminatnya banyak juga," katanya.
Tanaman Monstera merupakan tanaman tropis dari keluarga Araceae. Monstera berasal dari spesies tanaman merambat/semak tropis hijau yang berasal dari Amerika Tengah.
Tanaman hias yang satu ini terkenal dengan lubang daun alami mereka yang dijuluki Swiss Cheese Plant. Jenis tanaman Monstera yang paling dikenal saat ini adalah Monstera Deliciosa.
Baca Juga: Ini Faktor Yang Mendongkrak Harga Ikan Cupang Bisa Jutaan Rupiah
Daun janda bolong terlihat kemilau, hal ini yang tampak mewah. Sehingga bila dipandang menimbulkan rasa senang dan berkesan.
Monstera dikenal mampu mendatangkan atmosfer kesejukkan hutan tropis ke dalam ruangan.
Warnanya hijau pekat dan permukaannya mengkilap. Namun yang membuat monstera semakin menarik hati adalah lubang-lubang yang ada pada helai daunnya yang menjari.
Tak hanya Janda Bolong yang jadi buruan, pesona ikan cupang pun kembali bersinar di tengah pandemi ini.
Pembudidaya Ikan Cupang, Faqih mengungkapkan, bahwa harga ikan cupang saat ini bisa dinilai tinggi. Tapi ada juga ikan cupang yang masih dibanderol puluhan ribu.
Menurutnya, faktor yang membuat ikan bernilai tinggi yaitu warna. Ia menerangkan, warna pada cupang harus menarik dan berkilau atau istilah dalam bisnis cupang strong colour.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Kebiasaan Mager Bisa Jadi Beban Ekonomi
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
IHSG Merosot Lagi Hari Ini, Investor Masih Tunggu Pertemuan AS-China
-
Ada Demo Ribut-ribut di Agustus, Menkeu Purbaya Pesimistis Kondisi Ekonomi Kuartal III
-
Bahlil Blak-blakan Hilirisasi Indonesia Beda dari China dan Korea, Ini Penyebabnya