Suara.com - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membentuk tim khusus di Pertamina.
Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman meyakini, pembentukan tim khusus tersebut untuk menindak keberadaan oknum-oknum di Pertamina yang bisa berdampak negatif terhadap bisnis perseroan dalam jangka panjang.
"Bisa jadi (tim khusus di Pertamina) untuk membongkar mafia migas, mafia proyek, dan mafia investasi," kata Yusri, ditulis Senin (5/10/2020).
Yusri Usman mendorong agar tim khusus ini segera bekerja membongkar kejanggalan dalam proses tender proyek-proyek Pertamina.
Misalnya, dugaan kejanggalan proses tender proyek pembangunan komplek olefin dan polyolefin di Tuban yang telah menguntungkan salah satu konsorsium dan merugikan konsorsium lain.
"Tim khusus ini harus bisa membongkar dugaan adanya oknum-oknum tim tender sekaligus dalang yang mengarahkan mereka," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, proyek TPPI Olefin Complex menjadi sorotan setelah lolosnya Hyundai Engineering dalam proses tender. Yusri Usman mencatat ada empat kejanggalan dalam proses tender proyek senilai Rp 50 triliun ini.
Keempat kejanggalan tersebut yakni Hyundai Engineering tidak pernah menggarap proyek (EPC, anggota konsorsium Hyundai yaitu Saipem SpA tidak memiliki pengalaman proyek untuk pekerjaan FEED olefin cracker, Pertamina mengubah isi prakualifikasi (PQ) dan mengizinkan penambahan anggota konsorsium setelah pengumuman kelulusan, dan technical evaluation criteria tidak diberikan kepada bidders.
Yusri menegaskan bahwa salah memilih konsorsium kontraktor akan berakibat negatif pada biaya investasi membengkak, kualitas produk tidak maksimal, dan volume produksi tak maksimal.
Baca Juga: Tender Kilang Olefin Diduga Menyimpang, Ahok Diminta Lawan Mafia Migas
"Kalau pembangunan kilang olefin di TPPI Tuban salah memilih konsorsium kontraktor EPC-nya maka bisa terjadi BPP (biaya pokok produksi) tinggi untuk semua jenis petrokimia. Kalau sudah tinggi BPP-nya maka hasil produk kilang itu akan kalah bersaing dengan produk kilang swasta seperti Chandra Asri dan kilang olefin lain di luar negeri," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Bahlil Sindir Menkeu Purbaya soal Subsidi LPG 3Kg: Mungkin Menterinya Salah Baca Data Itu!
-
Rapat Paripurna Sepakat RUU P2SK Jadi Usulan DPR
-
Setelah Dua Hari Anjlok, Akhirnya IHSG Menghijau Didorong Penguatan Rupiah
-
Profit BUMN Bisa Jadi Modal untuk Investasi di Sektor Energi Terbarukan
-
Kandungan Etanol Bikin Vivo dan BP Gagal Beli BBM Pertamina, Patra Niaga: Sudah Lazim
-
Nasib KFC: Tutup 19 Gerai dan PHK 400 Pekerja
-
Freeport Berhenti Beroperasi Sementara, Fokus Temukan 5 Karyawan yang Terjebak Longsor
-
Kelakar Mau Dipukul Bupati, Menkeu Purbaya: Transfer ke Daerah Dipangkas Biar Bersih dan Efektif
-
Menkeu Purbaya Sebut Pemerintah Mau Buat Kawasan Industri Hasil Tembakau
-
Inflasi Tembus 0,18 Persen, Bank Indonesia : Kenaikan Harga Emas Jadi Biang Kerok