Suara.com - Badan Pusat Statistik mengingatkan pemerintah untuk mewaspadai dampak fenomena la nina terhadap produktivitas pertanian nasional. Pasalnya jika ini tidak diantisipasi, bisa-bisa target produksi pertanian terganggu.
"Saya beri warning. Potensi Oktober sampai Desember bagus, tapi hati-hati dengan warning BMKG dengan fenomena la nina," kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (15/10/2020).
Dia bilang dari perhitungan BPS, produksi padi pada 2020 diperkirakan sebesar 55,16 juta ton gabah kering giling, angka ini mengalami kenaikan sebanyak 556,51 ribu ton atau 1,02 persen jika dibandingkan produksi di tahun 2019 yang sebanyak 54,60 juta ton gabah kering giling.
Jika potensi produksi padi pada 2020 dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras pada 2020 diperkirakan sebesar 31,63 juta ton, mengalami kenaikan sebanyak 314,10 ribu ton atau 1,00 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 31,31 juta ton.
Peningkatan produksi beras ini, kata Suhariyanto, hanya sebatas perkiraan sementara. Peningkatan bisa dicapai jika produksi beras selama Oktober-Desember bisa sesuai target yang berturut-turut per bulannya adalah 2,74, 1,5, dan 1,34 juta ton.
Target selama 3 bulan terakhir ini harus bisa dicapai. Sebab selama Januari-September 2020, produksi beras sudah mengalami penurunan 0,86 juta ton atau turun 3,18 persen dari tahun 2019. Dari 26,91 juta ton di Januari-September 2019 menjadi 26,06 juta ton di 2020.
Berita Terkait
-
Kenapa Belakangan Cuaca Terasa Sangat Panas? Kenali Apa Itu Kulminasi Matahari
-
PBB Ingatkan: Meski Ada La Nina, Krisis Iklim Tak Bisa Dibendung Tanpa Aksi Manusia
-
La Nina Ancam Panen Raya Petani, Waka Komisi IV DPR Desak Pemerintah Lakukan Hal Ini
-
Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia Akibat Kombinasi Fenomena Alam
-
La Nina Sampai Kapan? BMKG Ungkap Prediksi Angin dan Hujan Hantam Indonesia
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kilang Balikpapan Diresmikan 17 Desember, Bahlil Janji Swasembada Energi di 2026
-
Harga Bitcoin Anjlok ke 82.000 Dolar AS, CEO Binance: Tenang, Hanya Taking Profit Biasa
-
6 Fakta Uang Rampasan KPK Dipajang: Ratusan Miliar, Pinjaman Bank?
-
Cara Membuat QRIS untuk UMKM, Ini Syarat yang Harus Dipersiapkan
-
Alasan Menteri Maruarar Sirait Minta SLIK OJK Dihapus atau Pemutihan Pinjol
-
Pesan Bahlil untuk Shell dan Vivo: Walaupun Tidak Menjual Bensin, Kebutuhan Rakyat Tersedia
-
BRI Peduli Sumbang Mobil Operasional Demi Peningkatan Mutu Pendidikan
-
Akui Ada Pengajuan Izin Bursa Kripto Baru, OJK: Prosesnya Masih Panjang
-
Saham AS Jeblok, Bitcoin Anjlok ke Level Terendah 7 Bulan!
-
Baru 3,18 Juta Akun Terdaftar, Kemenkeu Wajibkan ASN-TNI-Polri Aktivasi Coretax 31 Desember