Suara.com - Keluarga peserta program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di Solok Selatan (Solsel) rasakan manfaat menjadi peserta JKN-KIS. Pasalnya, hanya dibebankan iuran sekitar Rp25.500 ribu per bulan namun tidak sebanding dengan biaya pengobatan yang ditanggung saat mengalami sakit.
Ujang (62) dan Sasmiwarni (56) pasangan suami istri asal Muara Labuh, mengaku sangat terbantu dengan kepesertaan JKN-KIS semenjak tahun 2015. "Kebetulan Suami saya baru sekarang menggunakan fasilitas JKN-KIS semenjak jadi peserta. Akan tetapi, tidak pernah menunggak membayar tiap bulan. Alhamdulillah, sekarang terasa manfaatnya, ketika mengalami operasi sakit usus buntunya ini," kata Sasmiwarni saat menemani Ujang di RSUD Solsel, Senin (26/10/2020).
Menurutnya, apabila tidak terdaftar menjadi peserta JKN-KIS tentunya biaya pengobatan dan operasi yang dijalani suaminya, membutuhkan biaya yang besar. "Tapi, saya pribadi dua tahun belakangan menjadi peserta terasa manfaatnya sampai sekarang. Disebabkan, tiap minggunya sampai sekarang rutin melakukan kontrol ke Rumah Sakit karena kolesterol dan tensi tinggi," katanya.
Disamping itu, anaknya juga didaftarkan menjadi peserta dan sudah lebih setahun menjalani pengobatan penyakit radang paru. "Alhamdulillah, anak saya sekarang sudah sembuh. Program ini sangat membantu kami," bebernya.
Dia menyadari, profesi sebagai pedagang kecil dan faktor usia semakin tua menjadi rentan terhadap ancaman berbagai macam penyakit. "Kami tidak ingin mendapatkan penyakit namun untuk antisipasi biaya jika mengalami penyakit," katanya.
Menurutnya, dari lima orang anaknya hanya satu yang masih dalam tanggungan sebab empat anaknya sudah berkeluarga. "Alhamdulillah, anak-anak yang lain sudah berkeluarga namun asuransi kesehatan mereka juga menggunakan JKN-KIS. Ada yang ditanggung perusahaan tempatnya bekerja ada juga anak saya yang berwirausaha menggunakan JKN-KIS peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)," ujarnya.
Kemudian, dari dua anak perempuannya semua melahirkan memakai fasilitas dari JKN-KIS. "Ada dua kali melahirkan dengan operasi caesar, dari anak saya perempuan yang paling besar dan dua kali pula melahirkan normal dari anak perempuan saya yang kecil. Semuanya, memakai JKN-KIS. Tak terbayangkan jika melahirkan secara operasi tidak memakai fasilitas JKN-KIS. Pastinya, membutuhkan biaya yang tinggi," lanjutnya.
Pihaknya, mengaku pembayaran rutin tiap bulan lancar lantaran dipicu kesadaran supaya menekan biaya kesehatan karena resiko datang sewaktu-waktu. "Semoga layanan dan biaya kesehatan kedepan lebih baik," tutupnya.
Baca Juga: BPJS Kesehatan - Kemnaker Kerja Sama Integrasi Data Badan Usaha dan Pekerja
Berita Terkait
-
BPJS Kesehatan - Kemnaker Kerja Sama Integrasi Data Badan Usaha dan Pekerja
-
Cara Cek Kepesertaan BPJS Kesehatan, Perlu Registrasi Ulang atau Tidak?
-
Simak! Cara Agar Akun BPJS Kesehatan Tidak Dibekukan Mulai 1 November
-
Efektivitas Penggunaan Insentif Pemerintah Tingkatkan Daya Beli Masyarakat
-
Dirut BPJS Kesehatan Terima Penghargaan Virtual Ride for Better Indonesia
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
BGN Bentuk Tim Sendiri Teliti Keracunan MBG: Apa Betul Keracunan atau Alergi?
-
Lagi, LPS Pangkas Tingkat Bunga Penjaminan Bank Jadi 3,5 Persen
-
Laba BSI Tumbuh Tinggi, Dua Bisnis Ini Jadi Kontributor Utama
-
Pemda Kaltim Protes Dana Transfer Daerah Dipotong: Kami Penyumbang Penerimaan Negara!
-
Didorong Keputusan The Fed, Harga Emas Antam Kembali Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
-
Ekonomi Hari Ini: Asing Borong, Saham CDIA dan BUMI Jadi Idola, USD 1 Tembus Rp 16.600
-
Bea Cukai Siap-siap! Menkeu Purbaya Incar Becuk dan e-Commerce "Sweeping" Rokok Ilegal
-
Akui Bunga Kredit Perbankan Lambat Turun, BI Minta Tolong ke Pemerintah dan Pengusaha
-
RS Azra Percayakan Implementasi Host Bridging System Kepada AdMedika Untuk Percepat Layanan Pasien
-
5 Fakta Krisis Singapura: Harga Sewa Melambung hingga Restoran Tutup