Suara.com - Pandemi Covid-19 bukan halangan untuk tetap produktif dan kreatif. Justru, karena aktivitas lebih banyak di rumah saja, waktu-waktu ini bisa dimanfaatkan untuk lebih dekat dengan keluarga, terutama memberikan waktu lebih kepada anak-anak, menemani mereka dalam masa tumbuh kembangnya.
Muhammad Luqman Baehaqi, Pendiri Komunitas Prakardus, bercerita pengalaman inspiratifnya memanfaatkan waktu secara kreatif bersama anak-anak.
“Awalnya berkreasi dengan kardus ini sebagai solusi untuk memberi kegiatan sekaligus hiburan pada anak, karena rumah kami jauh dari pusat hiburan dan pusat perbelanjaan. Kemudian, kegiatan kami pun diminati banyak orang sehingga berlanjut memberi workshop tiap akhir minggu," kisahnya yang disampaikan dalam dialog Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) secara virtual, ditulis Minggu (20/12/2020).
Berbicara mengenai kreativitas, Elizabeth Santosa, Psikolog Anak dan Pendidikan mengungkapkan bahwa kreativitas adalah salah satu kemampuan manusia yang sudah ada dalam diri untuk bisa digunakan dalam mencari jalan keluar.
“Jadi, kalau saya bisa katakan, kreatif itu hubungannya dengan solusi, mencari jalan keluar, proses membuat keputusan. Bukan selalu tentang menghasilkan prakarya saja”, tuturnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa kreativitas itu biasanya muncul dalam masa sulit.
“Biasanya pada saat kita dalam kondisi adem ayem, enak, atau nyaman, kreativitas jarang muncul. Namun, kreativitas akan muncul kalau dalam keadaan kepepet. Idealnya, pada masa gelap seperti masa pandemi ini harusnya banyak kreativitas yang muncul,” katanya.
Elizabeth Santosa juga berpesan kepada orang tua agar di masa pandemi ini jangan memberikan terlalu banyak fasilitas gadget agar menstimulus kreativitas anak-anak.
“Biarkan mereka berfikir. Seperti yang dilakukan pak Luqman Baehaqi. Kasih kardus atau spidol, terserah nanti itu mau jadi apa. Nanti kalau anak-anak menyerah, baru kita ajak untuk bikin sesuatu bersama-sama. Tapi, kalau selalu dibantu, dan diberikan terlalu banyak fasilitas, kemampuan kreativitasnya tidak berkembang, tidak terstimulasi, harus ada sesuatu yang menstimulus”, terangnya.
Baca Juga: Mahasiswa ITS Ini Ciptakan V-Eco, Inovasi Ekowisata Virtual di Era Pandemi
Dalam proses menjadi kreatif, menurut Luqman, orang tua dan anak tidak perlu berpikir terlalu jauh tentang bagaimana hasil akhirnya nanti, tapi fokus untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari.
“Saya sebenarnya lebih senang mengatakan bahwa ketika kita tahu alasan untuk melakukan sesuatu, anak-anak juga turut merasakan apa yang kita rasakan. Ini lebih baik daripada sekadar mencari tahu apa yang harus kita lakukan”, tutur Luqman Baehaqi.
Berita Terkait
-
Mengubah Imajinasi Menjadi Cuan di Buku 'Kreativitas dalam Mainan Kardus'
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
-
Jejak Kontroversi Andi Arief: Dulu Sebut Prabowo Jenderal Kardus Kini Dapat Jatah Komisaris PLN
-
Viral! Ketahuan dari Paket Online, Wanita Ini Dikirimi Sekarung Sampah Karena Buang Sampah Sembarangan
-
Balas Sindiran Cak Imin ke Gibran, TKN: Daripada Berlindung di Balik Kardus Durian
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Keponakan Luhut Sebut RI Bakal Dibanjiri Investor Asing pada 2026, China Mendominasi
-
BI Guyur Likuiditas Rp 404 Triliun ke Bank-bank, Siapa Saja yang Dapat?
-
Rupiah Kembali Merosot Sentuh Level Rp 16.748 per Dolar Amerika
-
Ada Perubahan Rencana, Daftar Lengkap Penggunaan Dana Rp 23,67 Triliun Garuda Indonesia
-
Harga Emas Antam Semakin Mahal Hari Ini, Dibanderol Rp 2.364.000 per Gram
-
Investasi Aset Properti Cuma Modal Rp 10 Ribu? Begini Caranya
-
IHSG Masih Betah Nongkrong di Zona Hijau Pagi Ini, Cek Rekomendasi Saham
-
Kinerja BRI Stabil dan Berkelanjutan, Laba Capai Rp41,2 Triliun
-
Bos Danantara Geleng-geleng, Dari Ribuan BUMN Hanya 8 yang Setor Dividen Jumbo
-
Merger BUMN Karya: WSKT Makin Dekat Desliting, Rugi Bersih Naik Jadi Rp 3,17 T