Suara.com - Tahun 2020 yang penuh tantangan karena Pandemi Covid-19 telah dilalui dengan berbagai upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Pada kesempatan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2021, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, neraca perdagangan sepanjang tahun 2020 mengalami surplus 21,74 miliar dolar AS.
Surplus ini berlanjut di bulan Januari 2021 (1,96 miliar dolar AS) dan meneruskan tren surplus selama 9 bulan berturut-turut.
Sepanjang tahun 2020, ekspor dari sektor pertanian dan industri pun dapat tumbuh positif masing-masing sebesar 14 persen dan 2,94 persen.
“Pada saat yang sama kita juga patut bersyukur karena harga komoditas-komoditas, minyak sawit dan pertambangan dalam kontribusi yang baik. Negara-negara tujuan ekspor kita juga masih negara yang selalu menjadi andalan. Hal ini bisa kita lihat bahwa ada potensi sektor ekspor didorong oleh sektor manufaktur,” katanya, Jumat (5/3/2021).
Minyak kelapa sawit dan fraksinya mengalami peningkatan nilai ekspor menjadi 17.36 miliar dolar AS (10.63 persen) selama tahun 2020 dan kokoh berada di puncak klasemen sebagai kontributor utama ekspor Indonesia.
Hal itu menjadikan minyak sawit penopang utama ekpor Indonesia didorong oleh harga CPO yang meningkat pada semester II 2020.
Dari sektor otomotif, sektor yang memiliki 1,5 juta orang pekerja langsung dan 4,5 tenaga kerja tidak langsung ini menyumbang Rp 700 triliun pada PDB tahun 2019. Juga terdapat ±7.451 pabrik yang menghasilkan produk input untuk industri otomotif. Karena itu, perlu upaya mempertahankan basis sektor otomotif nasional.
Program Pemulihan Ekonomi Nasional akan difokuskan untuk menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi tahun 2021 melalui berbagai percepatan yang salah satunya adalah insentif dalam bentuk pajak, diharapkan bisa jadi penyangga pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Airlangga Hartarto Klaim Ekonomi RI Mulai Berangsur Pulih
“Untuk menstimulasi masyarakat, Pemerintah mendorong sektor otomotif dan sektor properti, yang tentu sangat berpengaruh dalam perdagangan, dengan memberikan fasilitas insentif PPnBM yang sifatnya menurun agar mampu menggairahkan konsumsi,” tegasnya.
Selanjutnya, dari sektor emas, Kinerja Ekspor Emas dan Granule tercatat ada peningkatan menjadi 5.280 juta dolar AS pada tahun 2020.
Indonesia sebagai salah satu pemain besar emas dunia yang juga memiliki lokasi tambang emas terbesar di dunia sudah selayaknya mendapatkan leverage dari posisi tersebut.
“Saat ini sedang dikaji pembentukan bullion bank, karena melihat potensi yang kita miliki ini dapat memberikan banyak manfaat seperti menghemat devisa bagi pemerintah, sumber pembiayaan bagi industri, diversifikasi produk bagi bank, dan return bagi masyarakat. Pemerintah juga mendorong pengembangan industri hilir untuk meningkatkan produksi dan ekspor produk hilir dimana 19 smelter mineral telah dibangun pada tahun 2020 dan direncanakan akan terus berkembang hingga 53 smelter dibangun pada tahun 2024,” tutur Menko Perekonomian.
Selanjutnya, dalam kesempatan ini Airlangga juga menyampaikan bahwa peran UMKM sangat sentral dalam perekonomian Indonesia.
Tercatat 64,2 juta jumlah UMKM yang berkontribusi bagi 61 persen PDB. Peran ini juga menjadi potensi untuk mendorong ekspor.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Pertalite Dikeluhkan di Jatim, Pertamina Investigas BBM yang Disuplai Terminal Tuban dan Surabaya
-
Kinerja Keuangan BRI Kokoh, CASA Naik dan Likuiditas Terjaga Hingga Q3 2025
-
Tinjau SPBU di Jatim, Kementerian ESDM Lakukan Uji Sampel BBM: Hasilnya Tidak Ada Kandungan Air
-
BRI Cetak Laba Rp41,2 Triliun, Perkuat Peran Strategis Dorong Ekonomi Kerakyatan
-
Lewat "Kapal Literasi Moh. Hatta", Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia
-
Innovillage 2025 Dorong Mahasiswa Indonesia Hadirkan Inovasi Digital Berdampak Sosial
-
TPG Triwulan 3 Sudah Masuk Rekening: Cek Jadwal Pencairan Sesuai SKTP dan Info GTK
-
Digistar Telkom Ajak Mahasiswa dan Fresh Graduate Akselerasi Pengembangan Skill Digital Talenta Muda
-
Melalui Jalur Yordania, Dompet Dhuafa Kirim Bantuan 5 Truk Bahan Pangan Pokok ke Gaza Palestina
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun