Suara.com - Pelaku usaha kecil dan menengah alias UMKM dituntut untuk membuat kemasan produk mereka semenarik mungkin buat konsumen. Pasalnya selama ini kemasan produk UMKM dinilai kurang memikat hati para pembeli.
Hal tersebut dikatakan salah satu pengusaha UMKM ternama Tanah Air yang berjuluk Raja Factory Outlet, Perry Tristianto dalam acara webinar Suara.com bertajuk Adaptasi dan Teknologi, Kiat UMKM Lokal Berkembang di Tengah Pandemi, Jumat (19/3/2021).
"Selama ini yang jadi masalah adalah packaging (kemasan) UMKM ini harus diarahkan ke situ," katanya.
Dia mencontohkan, salah satu produk UMKM seperti produk 'Tahu Bulat' di mana biasanya makanan kecil ini dijajakan dengan kemasan yang biasa-biasa saja, dan dijualnya dengan cara yang biasa pula.
"Tahu bulat misalnya, itu dia jual di tempat yang elite, semisal kompleks perumahan, 1 buah Rp 500. Kadang-kadang saya ingin marah, karena yang beli cuma ojek dan satpam. Tapi kalau packaging dia itu bagus, dia jual Rp 5.000 - Rp 20.000, itu yang punya rumah (orang kaya) yang keluar," katanya.
Makanya kata Perry, dirinya sering mengajak pelaku UMKM seperti ini masuk ke ekosistem yang ia miliki, menggandeng UMKM tersebut.
"Saya ajak mereka, tahu bulat ke rest area. Ini kan berarti ada pasar yang dituju, orang enggak bakal masalah harga Rp 5.000 atau Rp 20.000, kalau kemasan bagus. Padahal yang dijual, sama, tahu bulat," paparnya.
Makanya, kata dia, salah satu cara untuk meraih kesuksesan dalam berbisnis adalah harus bisa menciptakan pasar, pakem ini juga berlaku bagi pelaku UMKM.
"Mereka tidak tahu segmen pasar yang mana, konsep bagaimana. Jadi menurut saya UMKM ini tahu bikin produk, tapi tidak tahu segmen pasar," katanya.
Baca Juga: Menteri Teten Masduki Klaim 12 Juta UMKM Telah Melek Digital
Perry yang juga pemilik dari beberapa tempat wisata kenamaan di kota Bandung, yakni De Ranch, Farm House, dan Floating Market serta beberapa gerakan kuliner ini meyakini, jika para pelaku UMKM telah memiliki segmen pasar, pandemi covid-19 bukan suatu masalah.
Dirinya mengakui, selama pandemi, dia tidak berdiam diri di rumah, setiap hari berkeliling dan mengamati apa yang akan dilakukan.
Perry melihat bisnis yang sedang berjalan dan berkuasa sekarang di masa covid-19 adalah UMKM terutama di bidang fesyen. Dia pun meyakini para pelaku UMKM akan menguasai pasar dan ekonomi nasional.
"UMKM-UMKM kita sangat hebat menurut saya, jadi nantinya ke depan, bisnis kecil ini yang menguasai."
Berita Terkait
-
Menteri Teten Masduki Klaim 12 Juta UMKM Telah Melek Digital
-
Cara Peapepo Bertahan di Tengah Pandemi Dengan Beradaptasi dan Berinovasi
-
JNE: Tantangan Pelaku UMKM adalah Biaya Logistik yang Mahal
-
Menkop Teten Masduki Sebut APD Made in Indonesia Laku di Luar Negeri
-
Strategi Menkop Teten Transformasikan UMKM Kala Pandemi Covid-19
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Harga Emas Antam Buat Investor Panas Dingin
-
Harga Emas Galeri 24 Hari Ini: Turun Jauh Dibandingkan Kemarin, Jadi Rp 2,4 Jutaan
-
Rupiah Dibuka Keok Lawan Dolar AS, Sudah Sentuh Level Rp 16.638
-
Genjot Ekonomi Inklusif, BPD Bisa Jadi Motor Pengentasan Kemiskinan
-
Harga Emas Antam Tergelincir Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.321.000 per Gram
-
IHSG Bangkit di Awal Sesi, Ini Deretan Saham yang Menghijau
-
BI Buka Ruang Turunkan Suku Bunga, Ini Alasannya
-
Pelototi Pedagang, Pemerintah Dirikan Satgas Pengendalian Harga Beras
-
Tak Hanya Kebijakan Sesaat, Kalangan Industri Butuh Kepastian Pemerintah Soal IHT
-
Banyak Penipuan, OJK Minta Para Ibu Jaga Rahasia Data Pribadi