"BST ini sangat memengaruhi kehidupan masyarakat Belitung semenjak covid-19 mewabah. Kebutuhan masyarakat untuk BST ini sangat penting," kata Isyak.
Transparansi dan Digitalisasi menjadi Kunci
Isyak berharap pemerintah pusat melakukan transparansi jadwal penyaluran BST agar lebih tertib. Penyaluran BST yang tidak tertib, hingga menimbulkan kerumunan, menurutnya, disebabkan karena penyampaian jadwal yang tidak transparan.
"Masyarakat kita kan rasa penasaran dan ingin hadirnya itu sangat tinggi. Mereka tentunya berharap mendapatkan (bantuan) duluan agar tidak kehabisan," kata Isyak.
Penyampaikan informasi jadwal penyaluran BST bisa ditingkatkan melalui Diskominfo, media sosial, dan RT/RW. Isyak menjamin, para KPM akan tertib untuk melakukan transaksi BST.
Selain itu, dia memandang diperlukan sebuah inovasi agar penyaluran BST bisa disalurkan langsung ke rumah KPM. Tidak perlu lagi mengambil ke kantor pos. Pendataan dengan sistem digital, menurutnya, akan memperlancar proses ini.
"Blankspot di Belitung tinggal sedikit. Hanya di wilayah kepulauan saja, dan tidak banyak. Jadi sangat mudah untuk akses digitalisasi membantu percepatan penyaluran BST," kata Isyak.
Sejauh ini, ada tiga cara penyaluran BST yang dilakukan Pos Indonesia. KPM mengambil langsung ke kantor pos, melalui komunitas, dan mengantarkan langsung ke rumah KPM, khususnya bagi lansia dan yang sedang sakit.
Harapan BST Diperpanjang
Baca Juga: Dirapel Anies, BST Lansia, Anak dan Difabel Triwulan I Baru Cair 26 Maret
Sejumlah KPM di Kecamatan Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung tampak gembira ketika sudah mencairkan BST di Kantor Pos Tanjung Pandan 33400. Dengan menunjukkan KTP dan KK, para KPM sudah bisa mendapatkan BST Rp300 ribu.
Salah satu KPM, Sri Wulandari, misalnya. BST sangat berarti bagi dia, setelah ibu dua anak ini tidak lagi berdagang semenjak pandemi covid-19.
"Saya sempat susah. Suami tidak kerja. Saya sangat tertolong dengan bantuan dari Kemensos ini," tutur Sri.
KPM lainnya, Lisa Novianti juga mengungkapkan kegembiraan seperti Sri. Dengan adanya BST ini, dia bisa menggunakannya untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
"Seperti beras dan lauk pauk. Sudah cukup untuk satu hingga dua minggu ke depan," tutur Lisa.
Mereka berdua menysukuri adanya bantuan ini, meskipun dirasa belum sepenuhnya menutupi seluruh kebutuhan hidup. "Harus disyukuri saja apa yang telah diberikan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Menkeu Purbaya Sebut Pemerintah Mau Buat Kawasan Industri Hasil Tembakau
-
Inflasi Tembus 0,18 Persen, Bank Indonesia : Kenaikan Harga Emas Jadi Biang Kerok
-
Jadi BP BUMN, 12 Poin Penting Perubahan UU BUMN: Wamen Dilarang Jadi Komisaris
-
Mulai Bangkit, Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Daftar Konglomerat Kelas Kakap yang Beli Patriot Bond, Ada Barito Hingga Djarum
-
Sah! Kementerian BUMN Berubah Jadi Badan Pengatur BUMN
-
Lowongan Kerja dan Gaji PT KAI Commuter Oktober 2025, Ada 8 Posisi Lulusan D3 dan S1
-
Kilang Minyak Dumai Kebakaran, Stok BBM Pertamina Gimana?
-
AI Jadi Kunci Efisiensi Bisnis, Produktivitas Perusahaan Bisa Naik 40 Persen
-
Uang Pensiun DPR Digugat, Berapa Nominal yang Diterima Pensiunan DPR per Bulan?