Suara.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menyebut, akibat adanya pandemi Covid-19 hampir 60 persen pengusaha yang dibawah naungan Apindo mengaku kesulitan untuk membayar pinjaman mereka di perbankan.
Hal tersebut diketahui dari survei terbatas yang dilakukan Apindo kepada sekitar 600 koresponden.
"Rata-rata pengusaha kelas menengah itu punya pinjaman di bank, dan mereka itu menyatakan bahwa sekitar 59 persen atau 60 persen mengalami kesulitan membayar utang," ucap Hariyadi dalam webinar, Kamis (7/4/2021).
Sehingga kata Hariyadi hampir seluruh pengusaha ini mengajukan program restrukturisasi kredit yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membantu mereka menghadapi kondisi yang sulit ini.
Tak hanya itu, kata dia para pengusaha juga memanfaatkan sejumlah insentif fiskal yang diterbitkan pemerintah seperti halnya keringanan pembayaran bunga kredit.
"Intinya semua (pengusaha) ini meminta penundaan pembayaran pokok, cicilan dan keringan bunga," katanya.
Tak sampai disitu, kata Hariyadi para pengusaha juga memanfaatkan stimulus insentif perpajakan. Dari berbagai insentif perpajakan yang diberikan pemerintah, rata-rata pengusaha memanfaatkan insentif PPh 21 dan pengurangan angsuran PPh 25.
Hariyadi pun mengungkapkan bahwa hampir 50 persen omset para pengusaha ini anjlok akibat adanya pandemi Covid-19, hal inilah yang membuat para pengusaha sulit untuk mengatur cash flow mereka, hingga sulit untuk membayar pinjaman mereka di perbankan.
Alhasil untuk mensiasati kondisi ini banyak pengusaha yang melakukan efisiensi secara besar-besaran dan terpaksa melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Baca Juga: Iqbal Suhaeb Ogah Tanggung Jawab Utang Hari Ulang Tahun Pemkot Makassar
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Bisnis Perawatan dan Perbaikan Bangunan Mulai Menggeliat
-
Syarat Take Over KPR, Harga Rumah Lebih Murah Daripada Beli Baru?
-
Berapa Gaji PPPK Paruh Waktu Lulusan SMA? Diatas Standar Kelayakan Hidup
-
Perusahaan TV Kabel Sky Fokus Streaming, Ratusan Karyawan Jadi Korban
-
BPJS Ketenagakerjaan Laksanakan Pasar Budaya K3 di PT Kahatex, Implementasi dari Permenaker
-
Ekonomi Dunia di Ambang Melambat, Bos BI Ungkap Biang Keroknya
-
Krim 'Seupil'! Quality Control Biskuit Roma Dikritik Habis oleh Siswa, Mayora Diminta Tanggung Jawab
-
Dari Desa untuk Negeri, Farida Farichah Resmi Dampingi Ferry Juliantono di Kemenkop
-
SIG Klaim Punya Fasilitas Pemusnah Bahan Perusak Ozon Pertama di Asia Tenggara!
-
Goldman Sachs Naikkan Target Price BBRI Jadi Rp4.760 per Saham