Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membantu mengawasi proses pengaturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Luhut beralasan anggaran yang dibutuhkan dalam proyek TKDN mencapai ribuan triliun, sehingga perlu ada pengawasan.
"TKDN itu kita punya belanja modal belanja barang itu Rp1.300 triliun satu tahun. Dari Rp1.300 kami identifikasi ada 45 item besar yang nilainya kira-kira 34 miliar dolar dan itu kita impor hampir semua," ucap Luhut dalam acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi STRANAS PK 2021-2021, secara virtual, Selasa (13/4/2021).
Luhut melanjutkan, ternyata setelah dihitung kembali sebenarnya ada 17 item yang dapat diproduksi di dalam negeri. Barang tersebut senilai mencapai 17 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 225 triliun.
Menurutnya, anggaran tersebut dapat diinvestasikan dan dibelanjakan pada produk lokal yang dapat berujung pada penyerapan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan negara melalui setoran pajak.
"Sekarang kami sisir lagi ada 17 item yang itu ternyata bisa kita buat di dalam negeri dan itu nilainya Rp17 miliar dolar dan itu sama dengan Rp225 triliun," katanya.
Adapun, Luhut meminta KPK agar ikut mengawasi pengadaan TKDN tersebut khususnya untuk pencegahan tindak korupsi.
Tidak hanya tentang TKDN, Luhut meminta lembaga antirasuah tersebut untuk ikut aktif mengawasi dan melakukan upaya pencegahan korupsi di sejumlah proyek besar di Indonesia.
"KPK harus lebih kokoh KPK, enggak boleh jadi alat politik, tidak boleh juga jadi alat kekuasan, KPK hanya melaksanakan tugas paling utama 3 pengawasan kunci, kemudian pencegahan dan penindakan, pencegahan ini menjadi faktor penting jangan penindakan saja yang menonjol pencegahannya kurang," pungkasnya.
Baca Juga: Lakukan Pencegahan Korupsi di Jawa Tengah, KPK Apresiasi Ganjar Pranowo
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Neo Pinjam: Bunga, Biaya Admin, Syarat, Tenor, Kelebihan dan Kekurangan
-
Sertifikat Tanah Ganda Paling Banyak Keluaran 1961 Hingga 1997, Apa Solusinya?
-
Optimalkan Nilai Tambah dan Manfaat, MIND ID Perkuat Tata Kelola Produksi serta Penjualan
-
Kasus Sertifikat Tanah Ganda Merajalela, Menteri Nusron Ungkap Penyebabnya
-
3 Altcoin Diprediksi Bakal Meroket Pasca Penguatan Harga Bitcoin US$ 105.000
-
MEDC Mau Ekspor Listrik ke Singapura
-
BRI Peduli Salurkan 637 Ambulans Lewat Program TJSL
-
Tidak Semua Honorer, Hanya Tiga Kriteria Ini Berhak Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
-
Prediksi Harga Emas Pekan Depan: Was-was RUU Trump, Emas Lokal Bakal Ikut Melemah?
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal