Suara.com - Sepanjang Kuartal I 2021, PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil mencatatkan kinerja positif. Hingga Maret 2021, perseroan berhasil mencatat laba sebesar Rp929 miliar, atau 104 persen dari target RKAP.
Direktur Keuangan dan Investasi Pupuk Indonesia, Eko Taufik Wibowo, mengatakan bahwa pencapaian laba ini antara lain didorong oleh peningkatan efisiensi beban usaha dan beban keuangan, antara lain didorong oleh efisiensi konsumsi bahan baku gas, serta meningkatnya penjualan produk non pupuk, dan produk pupuk non komersial.
Menurut Eko, penurunan beban usaha ini didorong oleh upaya-upaya efisiensi yang dilakukan Perusahaan, terutama dalam hal pengelolaan piutang, penurunan beban bunga, serta efisiensi di berbagai bidang, termasuk efisiensi supply chain.
“Salah satunya melalui program reposisi gudang guna menekan biaya distribusi”, jelas Eko.
Dari sisi penjualan, hingga Maret 2021, Pupuk Indonesia mencatat volume penjualan sebesar 3,3 juta ton.
Sebagaimana amanah pemerintah, Pupuk Inodonesia selalu memprioritaskan kebutuhan pupuk dalam negeri, terutama pupuk bersubsidi dimana total penyaluran hingga Maret sudah mencapai 1,93 juta ton, dan akan meningkat lagi memasuki musim tanam ini. Selebihnya adalah penjualan untuk produk non pupuk dan produk non komersial.
Sedangkan total produksi untuk semua jenis pupuk mencapai 4,93 juta ton, atau 107 persen dari target RKAP.
“Kehandalan pabrik juga turut berkontribusi terhadap efisiensi karena pabrik dapat beroperasi optimal sehingga menekan rasio konsumsi bahan baku gas.”, jelas Eko.
Lebih lanjut Eko menekankan bahwa kinerja positif ini akan terus ditingkatkan, sehingga target-target dalam RKAP 2021 dapat dipenuhi. Perseroan juga secara aktif mendorong efisiensi beban usaha dan beban keuangan sehingga perusahaan dapat lebih agile dalam menghadapi kompetisi bisnis kedepannya.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Luncurkan Sahabat Petani di Hari Konsumen Nasional
“Kinerja kuartal I ini juga menunjukkan bahwa Pupuk Indonesia tetap menunjukan daya saing yang cukup baik di tengah pandemi. Hal ini tentunya ditunjang oleh kinerja sektor pertanian yang menunjukan trend positif walaupun di masa pandemik,” jelas Eko.
Ke depan, untuk menjaga kinerja dan meningkatkan kinerja, Pupuk Indonesia telah menerapkan sejumlah inisiatif strategis. Diantaranya adalah peningkatan digitalisasi, efisiensi produksi dan supply chain, serta sejumlah program seperti agrosolution dan juga retail management.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Mengapa Milenial Lebih Suka Rumah Industrial Minimalis daripada Rumah Mewah?
-
Terpopuler Bisnis: Gebrakan Menkeu Bikin Bank Himbara Jadi Idola, Harga Saham Meroket!
-
Harga Emas Antam dan Galeri 24 di Pegadaian Hari Ini Naik!
-
Pembangunan Akses Tol Bitung oleh Paramount Land Capai 80 Persen
-
PNM Bersama Holding Ultra Mikro Wujudkan Akses Keuangan Merata
-
Leony, Warisan Bisa Dikecualikan dari Pajak Penghasilan Tapi BPHTB Mengintai
-
Luhut Temui Aliansi Ekonom Indonesia, Bahas 7 Tuntutan ke Pemerintah
-
Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim
-
Bandara Supadio Mulai Layani Penerbangan Internasional
-
Kemendag Ultimatum Gold's Gym, Harus Ganti Rugi Anggota Usai Penutupan Gerai Mendadak