Suara.com - Tiga hari menjelang lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah, pasokan dan harga pangan pokok secara nasional terpantau masih stabil. Ini berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh Badan Ketahanan Pangan (BPK) Kementerian Pertanian (Kementan).
Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Kementan, Risfaheri memastikan, ketersediaan 11 komoditas pangan dalam kondisi yang aman dan terkendali.
"Terkait harga, memang ada dinamika untuk komoditas tertentu, namun masih dalam kondisi yang wajar mengingat momentum lebaran yang akan segera tiba,” ujar Risfaheri di Jakrta, Minggu, (9/5/2021).
Hal senada disampaikan oleh Fahrudin, petugas pemantau ketersediaan dan harga pangan yang ditemui di Pasar Kemiri Depok, Minggu, (9/5/2021). Dia mengatakan, pasokan dan harga relatif tidak ada masalah,
"Kalau stok dan harga di sini relatif aman dan stabil, karena ini sudah merupakan kegiatan tahunan, sehingga pemerintah pusat dan daerah sudah mengantisipasi agar stok mencukupi," ujar Fahrudin.
Dari pemantauan tersebut, didapati penurunan permintaan dibanding beberapa hari lalu. Ini dikarenakan menurunnya permintaan masyarakat dibanding tahun lalu. Makanya, pasokan dan harga pangan cenderung stabil.
"Kalau harga beras di sini tidak ada kenaikan. Biasa-biasa saja, bahkan pemintaannya cenderung terus berkurang, karena pemerintah juga membagikan bantuan beras," ujar Budianto, salah seorang pedagang beras di Pasar Kemiri Depok yang sudah berjualan 10 tahunan.
Hal yang sama diakui Ade, pedagang di Pasar Baru Bogor. “Penjualan beras di sini tidak ada kenaikan permintaan, masih seperti biasa, harga juga tidak ada pergerakan berarti,” ujarnya.
Yang sedikit ada kenaikan adalah harga daging. Di mana, minggu lalu masih dijual di angka Rp120 ribu per kilo gram, sekarang naik dikisaran Rp135 ribu-140 ribu per kilo gram.
"Saya kira kenaikannya tidak terlalu tinggi. Yang penting kan barangnya ada," ujar Titin, salah seorang pengunjung pasar Kemiri Depok sambil memegang sekilo daging yang baru dibeli.
Baca Juga: Jelang Lebaran, Harga Daging Sapi hingga Cabai Merah Alami Kenaikan
Terkait kenaikan harga daging ini, Risfaheri menjelaskan, Kementan melalui importir atau distributor daging sapi beku telah menyediakan stok dalam jumlah yang cukup di Pasar Mitra Tani atau TTIC yang ada di Jakarta, Depok dan Bogor.
"Bahkan kami gencarkan juga penjualan daging sapi beku ke pusat pemukiman, rusun dan kelurahan, tentu dengan harga jauh lebih murah dibandingkan daging sapi segar," kata Risfaheri menjelaskan cara mengatasi permintaan daging sapi yang meningkat tersebut.
Selain daging sapi, kenaikan harga juga terjadi pada komoditas cabai merah dan cabai rawit, namun masih dalam kondisi yang wajar mengingat permintaan yang meningkat jelang Idul Fitri. Walaupun demikian pasokan komoditas tersebut dipastikan aman dan normal seperti hari biasanya tidak terkendala kegiatan penyekatan mudik.
Sementara itu, harga beras, bawang merah, bawang putih, gula dan minyak goreng terpantau stabil. Harga Beras bahkan cenderung stabil tidak bergejolak selama 1 bulan ini dikarenakan stoknya yang berlimpah di pasaran.
Bawang merah yang sedang memasuki masa panen membuat harganya cenderung stabil di tengah permintaannya yang meningkat menjelang hari raya idul fitri. Begitupula bawang putih, gula dan minyak goreng yang stoknya melimpah di distributor menyebabkan harga tiga komoditas tersebut stabil.
Penurunan harga terjadi di komoditas telur ayam ras yang turun menjadi Rp23.000 per kilo gram. Penurunan ini terjadi sejalan dengan turunnya permintaan akan telur di akhir bulan Ramadhan.
Upaya pemantauan ketersediaan dan stabilitasi harga pangan ini dilakukan sesuai arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Tujuannya, agar masyarakat bisa mengakses bahan pangan dengan mudah dengan harga wajar.
Berita Terkait
-
Jelang Lebaran, Penjual Ketupat Mulai Jajakan Dagangan di Pasar Senen
-
Empat Hari Jelang Lebaran, Pasar Tanah Abang Terpantau Masih Ramai
-
H-4 Lebaran, Pasar Tanah Abang Masih Ramai Diserbu Pengunjung
-
Kementan Lindungi Ternak Indukan Produktif lewat Asuransi Usaha Ternak Sapi
-
Kementan Sebut Food Estate Kalteng akan Jadi Kiblat Lumbung Pangan Nasional
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025