Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUR) menyatakan, pelaksanaan Program Sejuta Rumah (PSR) untuk masyarakat telah mencapai 280.490 unit hingga 11 Mei 2021. Perolehan ini cukup membanggakan di tengah lesunya ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 91 persen merupakan rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan sebanyak 9 persen rumah non MBR.
Capaian pembangunan rumah tersebut terdiri dari hasil pembangunan yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR sebanyak 78.007 unit. Jumlah pembangunan tersebut berasal dari pembangunan rumah susun sebanyak 1.989 unit, rumah khusus 3939 unit, rumah swadaya 74.979 unit dan Dana Alokasi Khusus (DAK) perumahan 646 unit.
Selain itu, pembangunan rumah juga dilaksanakan oleh peningkatan kualitas rumah tidak layak huni masyarakat agar lebih layak huni sebanyak 23.853 unit, pembangunan yang dilaksanakan oleh pengembang perumahan sebanyak 149.936 unit dan pembangunan mandiri oleh masyarakat sebanyak 3.343 unit.
Sedangkan pembangunan rumah non MBR yang ada berasal dari pembangunan rumah oleh pengembang perumahan yakni rumah tapak sebanyak 6.087 unit dan rumah susun 10.215 unit. Selain itu masyarakat juga berkontribusi dengan membangun rumah sebanyak 9.049 unit.
“Total rumah MBR yang berhasil dibangunsebanyak 255.139 unit dan rumah non MBR sebanyak 25.351 unit. Kami tetap optimis jumlahnya akan terus meningkat hingga akhir tahun 2021 mendatang,” tutur Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (18/5/2021).
Khalawi mengatakan, PSR di lapangan terus dilaksanakan Kementerian PUPR untuk membantu masyarakat untuk memiliki hunian yang layak. Di bulan Ramadhan lalu, pembangunan rumah terus didorong.
"Dari data yang kami miliki jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah lalu tepatnya 11 Mei 2021 lalu capaiannya menembus angka 280.490 unit,” ujarnya.
Khalawi menerangkan, berdasarkan arahan Menteri PUPR Program Sejuta Rumah harus terus dilaksanakan mengingat kekurangan kebutuhan atau backlog perumahan di Indonesia terus meningkat. Apalagi di masa pandemi ini, rumah yang layak huni menjadi salah satu kebutuhan dasar masyarakat yang harus terpenuhi untuk menjaga imunitas masyarakat sehingga terhindar dari penyebaran virus Covid-19.
Pembangunan hunian dalam Program Sejuta Rumah, imbuh Khalawi, tidak dapat dilaksanakan oleh Kementerian PUPR sendiri. Akan tetapi membutuhkan dukungan serta peran aktif dari para pemangku kepentingan bidang perumahan baik dari pemerintah daerah, kementerian/ lembaga terkait, sektor swasta, perbankan dan masyarakat sebagai penerima manfaat hasil pembangunan.
Baca Juga: Kementerian PUPR Kebut Pembangunan Rusun ASN di Kalbar
“Program Sejuta Rumah pada dasarnya adalah upaya pemerintah untuk menggerakkan berbagai pemangku kepentingan bidang perumahan untuk membangun rumah layak huni untuk masyarakat sebanyak-banyaknya. Bentuk pembangunannya tidak hanya rumah tapak saja, tapi juga bisa berupa hunian vertikal dan targetnya sebanyak 70 persen untuk rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 30 persen untuk rumah non MBR,” terangnya.
Berita Terkait
-
BTN Syariah Gelar Akad 3.200 Unit Rumah KPR Subsidi
-
Belum 4 Bulan, KPR Subsidi BTN Tembus 31 Ribu Unit
-
Sambut Ramadan, Grand Aston Tawarkan Menu Buka Puasa "KPR" Bertabur Daging
-
BNI Gelar Akad Kredit Massal pada 4.675 Debitur KPR Sejahtera FLPP
-
Gandeng Pengembang, BTN Jalankan Program DP 0 Persen pada KPR Non Subsidi
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Upah Magang Nasional Tahap 1 Cair, Airlangga: Alhamdulillah Sudah Dibayar!
-
Prabowo Disebut Lagi Bersih-bersih Konglomerat Hitam Migas, Mau Rebut Kendali Sumber Daya
-
WIKA Bicara Keuntungan Jika BUMN Karya Jadi Merger
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Shell Akan Kembali Garap 5 Blok Migas Indonesia
-
Dukung Asta Cita, BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR Senilai Rp147,2 Triliun
-
Impor Pertalite Capai 60 persen dari Kebutuhan 39 Juta kl per Tahun
-
Apindo Nilai Janji 19 Juta Lapangan Kerja dari Prabowo Tidak Realistis
-
CORE: Ekonomi Indonesia 2026 Resilien, Tapi Akselerasi Tertahan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas