Suara.com - Untuk mendukung penyediaan pekerja terampil di sektor pariwisata, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyiapkan program pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) dan Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) bagi sumber daya manusia (SDM) pariwisata.
“Kita siapkan BLK dan BLKK untuk menyiapkan SDM berkualitas dan meningkatkan kompetensi para pekerja di sektor pariwisata. Hal ini dilakukan untuk mendukung pengembangan 5 destinasi wisata super prioritas di Indonesia," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, dalam acara Sosialisasi Program BLK Komunitas Bidang Pariwisata di sekitar Lingkungan wisata Candi Borobudur, di Semarang, Jumat (21/5/2021).
Kawasan Wisata Borobudur menjadi salah satu proyek percontohan dalam pelaksanaan program ini.
Acara Sosialisasi Program BLK Komunitas Bidang Pariwisata ini merupakan tindaklanjut hasil dari Rakor Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi yang menyepakati bahwa Kemnaker memiliki tugas penting dalam penyiapan kompetensi SDM pekerja pariwisata di Indonesia .
Menaker mengatakan, Jawa Tengah, khususnya Kawasan wisata Borobudur merupakan salah satu dari 5 destinasi wisata super prioritas yang menjadi fokus pembangunan bagi pemerintah, baik dari aspek infrastruktur, sarana fasilitas maupun dari sektor pembangunan sumber daya manusia.
“Oleh karena itu, kita jadikan Kawasan Borobudur sebagai pilot project pengembangan destinasi wisata yang berkualitas serta dapat terus mempertahankan budaya, kearifan lokal serta wisata berkesinambungan,” ujarnya.
Untuk mendukung hal tersebut, kata Ida, Kemnaker membangun BLK Komunitas yang tersebar di enam lokasi penyangga destinasi wisata Borobudur, yang meliputi Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Magelang Kota Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Temanggung .
“Semua BLK Komunitas ini ini diharapkan mampu membantu pemerintah dalam meningkatkan kompetensi SDM khususnya di sektor pariwisata, utamanya untuk pengembangan destinasi wisata Borobudur,”kata Menaker Ida.
Ia berharap, lulusan program pelatihan di BLK Komunitas dapat segera terserap di dunia kerja secara masif, sehingga pada akhirnya mampu menurunkan angka pengangguran serta memulihkan perekonomian Indonesia.
Baca Juga: Gubernur dan Perusahaan Dapat Penghargaan K3 dari Kemnaker, Ini Rinciannya
“Untuk menjamin manfaat dan keberlanjutan program pelatihan, maka program pelatihan BLK Komunitas dibuat relevan dengan kebutuhan pasar kerja lokal, tanggap peluang dan potensi, kreatif dan inovatif, serta memperbanyak jejaring kerjasama dengan sektor industri,” katanya.
Ida menambahkan, pihaknya melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas juga meningkatkan kerja sama dengan asosiasi dunia usaha, pelaku ekonomi kreatif dan dunia industri yang berada di sekitar wilayah tersebut.
“Kita dorong setiap BLK Komunitas pariwisata untuk bermitra dengan PHRI dan asosiasi profesi yang terkait dunia pariwisata seperti asosiasi chef, tour leader, spa, house keeping, dan lainnya. Kita harap, lulusan BLK komunitas dapat terserap pasar kerja di sektor pariwisata,” katanya.
Iamengharapkan seluruh stakeholders baik pemerintah pusat/daerah, Instansi, dan Lembaga keagamaan, bisa terus bersinergi dan berkolaborasi untuk mengawal program BLK Komunitas di sektor pariwisata ini.
Sementara itu, perwakilan dari Asosiasi PHRI, Retno memberikan apresiasi atas kerja sama yang selama ini terjalin baik dengan Kemnaker. Pihaknya juga mendukung kebijakan pemerintah untuk memberdayakan lulusan BLK Komunitas di sektor pariwisata.
“Kita akan terus memberikan progress kolaborasi dan koordinasi yang selama ini telah dilakukan dengan Kemnaker. Kita juga siap menerima kerja sama program pemagangan dari Kemnaker untuk mendukung 5 destinasi wisata super prioritas,”katanya.
BLK Komunitas merupakan salah satu terobosan masifikasi pelatihan vokasi. Sejak dirintis tahun 2017 hingga 2020, terdapat 2.127 lebih BLK Komunitas yang tersebar di seluruh Indonesia. Kementerian Ketenagakerjaan juga telah melakukan berbagai upaya percepatan dan pengembangan BLK Komunitas dan program pelatihan vokasinya sehingga saat ini menjadi 23 kejuruan.
Berita Terkait
-
Pekerja Seni Diajak Ikut Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
Cegah Covid-19, Kemnaker masih Berlakukan Moratorium Izin TKA
-
Masih Pandemi, Menaker Harap Masyarakat Patuhi Imbauan Tak Mudik
-
Covid-19 di Bawah 5 Ribu Kasus, Kemnaker Buka Penempatan Pekerja ke Taiwan
-
Kemnaker Jalin Kerja Sama dengan LKKNU untuk Perkuat Program Desmigratif
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group