Suara.com - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan, tanda-tanda pemulihan ekonomi Indonesia kekinian sudah mulai tampak, meski akselerasinya terbilang pelan.
“Kita melihat ada aktivitas ekonomi yang meningkat, konsisten pelan-pelan, setahap demi setahap meningkat,” kata Suahasil dalam acara diskusi virtual, Kamis (27/5/2021).
Sejumlah indikator yang menunjukkan perbaikan seperti mobilitas masyarakat, indeks kepercayaan konsumen, dan indeks penjualan ritel. Peningkatan juga terjadi pada PMI Manufaktur Indonesia.
“Ini semua adalah tanda-tanda dari yang namanya perbaikan ekonomi masyarakat, termasuk pertumbuhan konsumsi semen, impor bahan baku yang meningkat, impor bahan modal juga meningkat, dan kemudian penjualan kendaraan niaga,” kata mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal tersebut.
Ketika kegiatan ekonomi sudah mulai berangsur pulih, mobilitas terbuka perlahan-lahan, konsumsi dan investasi meningkat, dan berbagai indikator sudah menunjukkan pemulihan, APBN yang semula menjadi penopang perekonomian tidak lagi menjadi tumpuan utama pemulihan ekonomi.
“Pada saat diperlukan, APBN akan ambil alih. Tapi ketika konsumsi udah bisa positif, investasi kita harapkan positif, termasuk Undang-Undang Cipta Kerja dan yang lain, maka kemudian belanja negaranya disehatkan kembali,” katanya.
Pemerintah terus memikirkan berbagai upaya untuk meningkatkan kegiatan ekonomi di Indonesia. Salah satunya dengan memberikan insentif dan memberikan relaksasi dengan Bank Indonesia dan OJK.
“Kita berusaha menyinkronkan supaya relaksasi yang diberikan oleh pemerintah itu sinkron kemudian bisa terkait dengan baik,” ujarnya.
Pemulihan ekonomi Indonesia ini juga dipengaruhi oleh penanganan pandemi dan kesehatan masyarakat. Disiplin protokol kesehatan harus tetap dilakukan.
Baca Juga: Rp 699 Triliun Duit PEN, Kemenkeu: Pastikan Setiap Rupiah Tak Diselewengkan
“Kalau kita tidak disiplin, nanti kasus Covid-19 akan naik lagi, dan kemudian perekonomiannya akan under pressure lagi. Ini yang harus kita jaga. Antisipasi seperti vaksin juga menjadi sangat penting. Saat ini, kita udah memvaksin hampir sekitar 25 juta di Indonesia. Kita upayakan terus supaya ini bisa meningkat supaya kita bisa menjaga confidence dari masyarakat kita."
Berita Terkait
-
Rp 699 Triliun Duit PEN, Kemenkeu: Pastikan Setiap Rupiah Tak Diselewengkan
-
83,9 Juta Dosis Vaksin Sudah Masuk Indonesia
-
Pembatalan Munas Kadin Cederai Semangat Pemulihan Ekonomi Nasional
-
Pendapatan Negara 6,5 Persen Lebih Tinggi Dibanding Tahun Lalu
-
Ketua Apeksi : Kolaborasi Pentahelix, Cara untuk Beradaptasi di Masa Pandemi
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Kementerian ESDM Tata Kelola Sumur Rakyat, Warga Bisa Menambang Tanpa Takut
-
KA Purwojaya Alami Anjlok, Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh Terganggu
-
Update Harga Emas Antam 24 Karat 25 Oktober: Turun Tipis, Inikah Saat Tepat untuk Beli?
-
Perempuan Berdaya, Masyarakat Maju: FEB UI Selenggarakan Pelatihan di RW 11 Manggarai
-
BRI Perkuat Desa BRILiaN Lewat Bantuan Infrastruktur dan UMKM
-
Setelah 5 Kereta Sempat Berhenti Mendadak, Operasional LRT Jabodebek Kembali Normal
-
Selama Sepekan Harga Emas Antam Anjlok Rp 78.000 per Gram
-
IFG Life Pastikan Klaim Polis Nasabah Tak Dipungut Biaya
-
IHSG Ngebut di Pekan Ini Naik 4,50 Persen, Kapitalisasi pasar Tembus Rp 15.234 Triliun
-
LRT Jabodebek Gangguan Hingga Pengguna Jalan di Pinggir Rel, Apa Penyebabnya?