Suara.com - Komisaris Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Arcandra Tahar menyatakan bahwa PGN sebagai subholding migas memiliki kewajiban dan tanggungjawab bahwa pemanfaatan gas bumi di Indonesia harus semakin optimal.
Oleh karena itu kepastian adanya pasokan gas, terbangunnya infrastruktur gas dan meningkatnya permintaan gas, yang tercermin dari laju peningkatan pengguna gas (pasar gas domestik) harus menjadi obyektif utama perusahaan.
Ditengah tantangan pandemi COVID-19 saat ini, PGN juga harus mengambil inisiatif dan berbagai terobosan agar mampu menjalankan peran strategisnya itu. Secara bisnis, saat ini PGN terus mendorong berbagai kebijakan efisiensi.
"Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil mampu dijalankan secara maksimal dan memberikan keuntungan bisnis yang optimal kepada perusahaan secara berkelanjutan," kata Arcandra di Jakarta, Kamis (3/6/2021).
Pemilik 5 paten migas ini mencontohkan efisiensi di proyek pipa minyak Rokan sepanjang sekitar 360 km. Proyek tersebut dialihkan ke Pertagas dan PGN dengan Capital Expenditure (capex) yang diajukan sebesar USD 450 juta.
Setelah di kaji ulang, akhirnya proyek tersebut dapat berjalan dengan capex sebesar USD 300 juta. Ada efisiensi USD 150 juta atau sekitar Rp 2 triliun.
Apa saja ruang efisiensinya? Menurut Arcandra termasuk didalamnya adalah teknologi, cara pengerjaan dan juga cara mengelola proyek tersebut.
"Jadi tiga aspek utama efisiensi itu adalah teknologi, sumber daya manusia dan bisnis proses yang dibuat secara efisien," ujarnya.
Perseroan, lanjut Arcandra, juga berupaya melakukan berbagai perbaikan lain diantaranya terkait dengan key performance indicator (KPI) dari kinerja pegawai dan direksi.
Baca Juga: PGN Terus Perluas Jangkauan Jaringan Gas ke Kawasan Industri BUMN
Jika sebelumnya KPI di PGN dihitung berdasarkan berapa banyak investasi yang dilakukan, maka KPI tersebut diubah. Saat ini perhitungan KPI didasarkan atas berapa banyak return yang dihasilkan dari sebuah investasi. Jadi tidak lagi berorientasi pada jumlah investasinya.
"Investasi merupakan tantangan di industri migas. Namun yang penting dipahami dan harus dilakukan adalah seberapa besar investasi yang dilakukan itu mampu memberikan profit bagi perusahaan. Menurut hemat kami itu akan menjadi kunci bagi BUMN seperti PGN bisa berkembang dengan baik," lanjutnya.
Arcandra mengakui bahwa tidak mudah untuk mengubah mindset dari sisi sumber daya manusia. Jika sebelumnya melihat investasi dari jumlahnya yang sebanyak mungkin menjadi berapa banyak return investasi untuk perusahaan.
Untuk mengubah mindset itu pihaknya berusaha memberikan pengertian dan training kepada seluruh pegawai dan manajemen di PGN. Bahwa dalam mengelola sebuah korporasi profit itu penting dan inilah yang menjadi kunci tumbuhnya sebuah perusahaan.
"Kami juga memberikan pengertian kepada stakeholder. Bahwa sebaiknya KPI yang diukur di PGN bukan pada jumlah investasinya, tetapi pada return yang harus diperoleh dari sebuah investasi. Di industri migas rata-rata internal rate return dari sebuah investasi itu minimal sekitar 15 persen," imbuhnya.
Arcandra menegaskan bahwa profitabilitas penting untuk menjaga keberlangsungan usaha PGN kedepan. Karena itu laporan keuangan menjadi sangat krusial. Jika laporan keuangannya negatif tentunya juga akan memberikan dampak negatif terhadap perusahaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
LPS Ungkap Banjir Bandang Aceh, Sumut, dan Sumbar Bisa Tingkatkan Risiko Kredit Macet
-
Emiten PPRE Perkuat Strategi Branding untuk Dongkrak Daya Saing
-
OJK Permudah Izin Usaha Pergadaian, Apa Saja yang Berubah?
-
Strategi BRI Perkuat Bisnis Bullion dan Layanan Emas: Bagian Transformasi BRIVolution Reignite
-
Turun Dibanding Oktober, Uang Beredar per November 2025 Tembus Rp 2.136,2Triliun
-
Analis Proyeksikan Kinerja BBTN Moncer di 2025, Target Harganya Tembus Segini
-
Strategi Sun Life Dongkrak Penetrasi Asuransi RI
-
Jadwal Seleksi PCAM dan MLE OJK, Berkas Administrasi dan Tes Potensi Dasar
-
Update Harga BBM Shell yang Resmi Stok Tersedia Mulai Hari Ini
-
Utang KUR Petani Terdampak Bencana Dihapus, Prabowo Janji Rehabilitasi Lahan