Suara.com - Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia (MASKEEI) untuk kali ketiga mengadakan IEECCE (Indonesia Energy Efficiency and Conservation Conference & Exhibition) 2021 yang akan berlangsung selama 4 hari dari tanggal 14 -17 Juni 2021, yang mengambil thema “Responding to the Global Energy Transition” (Menanggapi Transisi Energi Global) dan merespon lebih spesifik pada “Decarbonization of the Mobility Sector” (Dekarbonisasi Sektor Mobilitas).
Agenda utama berupa Internasional Conference akan membahas isu-isu mutahir tentang upaya nasional dan global dalam melakukan Transisi pemanfaatan energi Konvensional menuju pemanfaatan energi bersih dan berkelanjutan di sektor-sektor utama sistem perekonomian (Industri, mobilitas, gedung dan rumah tangga).
Secara spesifik kali ini conference akan membahas isu-isu penting terkait upaya Dekarbonisasi di sektor Mobilitas/transportasi.
Ketua MASKEEI, R.M. Soedjono Respati mengatakan, bahwa di banyak negara pemanfaatan energi Konvensional paling besar di sektor mobilitas ini, oleh karenanya keberhasilan dalam mengurangi emisi karbon di sektor ini akan sangat signifikan berkonstribusi pada penurunan karbon di tingkat global.
“Ambisi Indonesia untuk mengembangkan EV menggantikan kendaraan Konvensional harus didukung oleh semua stakeholders di industri otomotif nasional maupun oleh semua stakeholders terkait,” kata Jon Respati ditulis Rabu (16/6/2021).
Pada kesempatan IEECCE 2021 akan hadir secara online beberapa pembicara seperti Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Luhut Binsar Panjaitan), Menteri Koordinator Bidang Ekonomi (Airlangga Hartarto) Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi), Menteri ESDM (Arifin Tasrif), Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono), Menteri Perindustrian (Agus Gumiwang Kartasasmita), Kepala BPPT (Laksana Tri Handoko), Eksekutif Director, International Energy Agency (Fatih Barol), Senior Business Developer, Swedish Energy Agency (Paul Westin), Rektor ITB (Reini D. Wirahadikusumah) dan Ketua MASKEEI (R.M. Soedjono Respati)
Secara keseluruhan, IEECCE 2021 ini terdiri dari International Conference, Exhibition dan beberapa Side Events diselenggarakan dalam format Virtual, diharapkan tanpa mengurangi efektivitas seluruh acara, meskipun tidak akan ada suasana khas dalam Acara seperti ini, yang dipenuhi oleh gegap gempita kemeriahan dari aktivitas para peserta selama IEECCE berlangsung, seperti jika diadakan secara “fisik” seperti tahun-tahun sebelumnya.
Dari sisi jumlah Sessions sebanyak 7 Plenary dan 6 Breakout/Technical Sessions ditambah dengan 2 Summit Meetings, akan dihadiri oleh lebih dari 160 orang nara sumber dari dalam Negeri dan 15 manca Negara.
Selain itu akan ada Virtual Exhibition oleh lebih dari 20 peserta terdiri dari para sponsor yang mendukung Acara ini. Karena sifatnya Virtual, Exhibition akan dibuka selama 24 jam selama 1 minggu penuh, sehingga diharapkan bisa dikunjungi oleh sekitar 1000 orang peminat di dalam Negeri maupun manca negara yang berada di berbagai Zona Waktu di dunia.
Baca Juga: Maskeei Menggelar Konferensi Energi Bersih, Sebutkan Kendaraan Listrik
Beberapa Site Events juga akan di selenggarakan dalam rangka Acara ini, berupa (1) Business Meeting dan One to One (matching), yang akan diikuti oleh sekitar 30 perusahaan manca negara yang memperkenalkan teknologi dan inovasi dalam bidang peningkatan efisiensi energi di berbagai bidang, (2) Capacity Building Program terkait ESCO Business, dan Program terkait dengan pembangunan dan pengeloaan gedung rendah karbon dan berkelanjutan, (3) Virtual Site Visit ke beberapa objek di manca negara terdiri dari kunjungan virtual ke Gottenberg Smart City di Swedia dan Toyama City di Jepang.
Sebagai catatan, kunjungan virtual ke Toyama City boleh dikatakan sebagai “kunjungan balasan“ karena Walikota Toyama City telah hadir di Jakarta dalam rangka menghadiri di IEECCE 2018 yang lalu.
Dalam rangkaian acara Virtual Site Visit juga akan dikunjungi contoh Bangunan untuk Residensial di Copenhagen, Denmark, yang dikembangkan menuju “Net Zero Emission Buildings”, dan 2 Gedung di dalam negera yang berpredikat Green Building kategori Platinum (top rated) di BSD dan Jakarta.
Akan ada juga site event berupa Test Drive kendaraan listrik Berbasis battery namun terpaksa dibatalkan karena dampak Covid 19 di tempat test tersebut.
Melihat pentingnya IEECCE 2021, the International Energy Agency yang selalu mendukung Acara ini sejak tahun 2017, dan kali ini kita mendapat kehormatan dengan kehadiran virtual dari Dr Fatih Birol, Executive Director IEA yang akan memberi kata sambutan di Acara Pembukaan ini.
Begitupula The Swedish Energy Agency akan berpartisipasi dalam Event ini dengan memanfatkan forum IEECCE sebagai ajang pengenalan teknologi baru melalui perusahaan-perusahaan Swedia yang kompeten dalam semangat kerjasama antara kedua negara.
Dukungan Pemerintah juga merupakan suatu hal penting dalam IEECCE 2021 dengan hadirnya para Keynote Speakers yang sebagian besar terdiri dari para Menteri Kabinet Kerja yang membidangi isu-isu terkait energi yang dibahas dalam Event ini.
“Kesediaan Bapak-bapak Menteri untuk berpartisipasi dalam Event ini kami rasakan sebagai dukungan besar pemerintah kepada perjuangan MASKEEI dalam mengadvokasi, mempromosikan dan mendorong peningkatan upaya Efisiensi dan Konservasi Energi, serta mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah yang mendukung upaya-upaya tersebut di masyarakat, demi tercapainya sasaran Pembangunan Rendah Karbon dan berkelanjutan, serta dalam rangka melakukan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim global, sebagaimana yang dicantumkan dalam dokumen Nationally Determined Contribution sebagai wujud tanggung Jawab Indonesia dalam upaya-upaya global terkait perubahan iklim sebagaimana disepakati dalam Perjanjian Paris tahun 2015”, kata Jon Respati.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bakal terus mengembangkan konsep Transit Oriented Development (TOD), hal ini untuk mengurangi jumlah pengguna kendaraan pribadi.
Selain itu, upaya ini juga sebagai tindakan untuk menghindari kemacetan, polusi udara, dan emisi gas rumah kaca.
Konsep TOD adalah hunian yang terhubung dengan sarana transportasi. Sehingga, masyarakat tak perlu menggunakan kendaraan pribadinya untuk menuju ke kantor.
"Hal ini juga dapat meningkatkan jumlah penumpang transit, meningkatkan akses bagi orang untuk bepergian, dan menciptakan komunitas pejalan kaki untuk mengakomodasi orang untuk hidup lebih sehat," ujar Menhub.
Dalam pendekatan Shift, tutur Menhub, ia akan mengoptimalkan transportasi massal di berbagai daerah untuk memungkinkan perpindahan masyarakat dari transportasi pribadi ke transportasi massal dengan meningkatkan kualitas layanan transportasi umum, memberikan subsidi, dan mendorong program Buy The Service.
Dalam pendekatan Improve, penggunaan teknologi canggih untuk membantu mengatur lalu lintas atau manajemen transportasi dan fasilitas transportasi telah dimanfaatkan untuk memungkinkan penggunaan energi yang efisien yang dapat diimplementasikan dalam bentuk kendaraan listrik, teknologi tenaga surya, dan bahan bakar nabati.
"Sebagai implementasi dari kebijakan nasional kita, transportasi sebagai bagian dari sektor energi diamanatkan untuk melaksanakan efisiensi energi dan konservasi energi, salah satunya dengan memanfaatkan kendaraan listrik," kata Budi.
Kementerian Perhubungan juga sudah menerapkan penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas. Sampai saat ini, pihaknya telah menggunakan 26 unit kendaraan listrik dan 43 unit lagi akan dipesan secara berkala untuk pejabat kantor pusat, dan jumlah itu bisa bertambah.
"Selanjutnya, kita perlu menyiapkan stasiun pengisian kendaraan listrik yang ramah lingkungan seiring dengan pelaksanaan program ini," ucap dia.
“Kami berharap Event ini akan bermanfaat dan memberi sumbangan dan dorongan pada upaya peningkatan efisiensi energi dan pengembangan energi bersih dalam rangka menjawab tantangan Transisi Energi global menuju pemanfaatan energi bersih (clean energy) untuk pembangunan berkelanjutan”, tutup Jon Respati.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas
-
Rp11 Miliar untuk Mimpi Anak Morosi: Sekolah Baru, Harapan Baru
-
Dulu Joao Mota Ngeluh, Ternyata Kini Agrinas Pangan Nusantara Sudah Punya Anggaran
-
Kekhawatiran Buruh Banyak PHK Jika Menkeu Purbaya Putuskan Kenaikan Cukai
-
Investor Mulai Percaya Kebijakan Menkeu Purbaya, IHSG Meroket
-
Resmi! DPR Setuju Anggaran Kemenag 2026 Naik Jadi Rp8,8 Triliun
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
Atasi Masalah Sampah di Bali, BRI Peduli Gelar Pelatihan Olah Pupuk Kompos Bermutu