Suara.com - Salah satu faktor penting dari peningkatan produktivitas sektor pertanian adalah kesejahteraan petani. Ya, petanilah subyek utama dari keseluruhan program yang dirancang pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan). Dalam kerangka tersebut, salah satu faktor penting pengungkit ketersediaan air adalah embung. Embung merupakan program utama Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan.
Program tersebut salah satunya direalisasikan untuk Kelompok Tani Anugerah di Desa Sawangan, Kecamatan Tombulu, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara,
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerangkan, embung akan memacu produktivitas pertanian. Sebab, pasokan air yang cukup akan membuat budidaya pertanian berjalan dengan baik.
"Air itu kan faktor penting bagi sektor pertanian. Salah satu upaya mengatur air dengan baik adalah melalui embung," kata SYL dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, (16/6/2021).
Direktur Jenderal PSP Kementan, Ali Jamil menambahkan, embung akan berimplikasi positif pada tiga hal yakni produktivitas, Indeks Pertanaman (IP) dan kesejahteraan petani.
"Ketiganya itu berkaitan erat. Dan, embung menjadi faktor penting pengungkit ketiganya," kata dia.
Dikatakan Ali, embung memiliki peran yang cukup besar bagi pertanian baik saat musim hujan maupun musim kemarau. Dengan embung, aliran dan pasokan air ke areal persawahan terjaga dengan baik.
"Embung ini water management. Embung akan mengatur aliran air baik saat musim hujan maupun kemarau. Jadi, pasokan air ke areal persawahan terjaga dengan baik," kata Ali.
Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Kementan, Rahmanto meminta agar petani dapat memanfaatkan embung ini dengan baik dan bijak.
Baca Juga: Kasus Korupsi Pemecah Ombak Minahasa Utara Dilimpahkan ke Tahap II
"Embung ini tak hanya untuk tanaman pangan, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk perkebunan, hortikultura, peternakan dan lainnya," ujarnya.
Dia merinci angunan konservasi embung untuk Kelompok Tani Anugerah tersebut. Katanya, embung dibangun dengan panjang 10 meter, lebar 20 meter dengan kedalaman 2,5 meter.
Berita Terkait
-
Airlangga Hartarto Apresiasi Kementan Mampu Tingkatkan Ekspor saat Pandemi
-
Kementan Dorong Petani Manfaatkan Skema KUR Pertanian untuk Tingkatkan Produktivitas
-
Kementan Bangun Irigasi Perpompaan untuk Petani Ogan Komering Ulu Timur
-
Naik Signifikan Dibanding Bulan Sebelumnya, Nilai Tukar Petani Mei 2021 Jadi 0,44%
-
Indramayu Terancam Puso, Mentan Sarankan Penggunaan Bantuan Pompa Air
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!
-
Bank Mandiri Dorong Akselerasi Inklusivitas, Perkuat Ekosistem Kerja dan Usaha Ramah Disabilitas