Suara.com - Sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), Nafan Deni Ansori (25) merasa beruntung. Bagi pemilik usaha potong rambut di Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung ini, memiliki JKN-KIS sama seperti investasi. Meskipun sehat, Nafan mengaku tidak menyesal rutin membayar iuran JKN-KIS.
“Seperti investasi, kan investasi tidak hanya di tabungan saja, dari segi kesehatan juga butuh investasi, seperti BPJS. Waktu sakit kita tidak mengeluarkan biaya, kan termasuk keuntungan untuk diri sendiri,” ucap Nafan.
Menurutnya, membayar iuran JKN-KIS itu sebuah keharusan. Sakit tidak dapat diprediksi datangnya, sedangkan biaya pelayanan kesehatan tidak murah. Itulah alasan Nafan tetap rutin membayar iuran JKN-KIS meskipun sehat.
“Meskipun kita tidak sakit, kita harus bayar iuran. Kadang ada orang yang berpikir bayar BPJS setiap bulan itu rugi. Tetapi kalau saya, sakit kan kita tidak tahu kapan datangnya, setidaknya kalau kita tidak punya tabungan, (JKN-KIS) bisa jadi aset untuk keluarga sendiri,” ujarnya.
Apalagi kalau tidak ada Program JKN-KIS, menurut Nafan akan sangat menyulitkan masyarakat ketika berobat, terutama masyarakat yang kurang mampu. Nafan sendiri sudah merasakan manfaat menggunakan JKN-KIS ketika adiknya harus rawat inap di rumah sakit karena penyakit demam berdarah.
Tidak hanya itu, ibunya yang memiliki riwayat penyakit kolesterol dan diabetes, masih rutin kontrol kesehatannya ke FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama). Tentu biaya yang harus dikeluarkan tidak sedikit apabila tidak menggunakan JKN-KIS. Namun, Nafan mengaku tidak mengeluarkan biaya sama sekali untuk pelayanan kesehatan adiknya saat itu dan ibunya hingga saat ini.
“Ya menurut saya kasian sama orang-orang yang kurang mampu, kan untuk biaya berobat memerlukan biaya banyak. Bagi saya BPJS itu membantu orang-orang yang kurang mampu untuk berobat,” ucapnya.
Meskipun mendengar pandangan orang lain bahwa pelayanan kesehatan menggunakan JKN-KIS tidak bagus, namun Nafan tidak percaya akan hal itu. Dirinya percaya, bahkan sejak awal mendaftar jadi peserta, Program JKN-KIS akan memberikannya pelayanan kesehatan yang bagus.
“Pandangan orang itu nanti kalau pakai BPJS pelayanannya tidak bagus, tetapi yang saya lihat pelayanannya sama saja, bagus semuanya, sangat baik. Dulu karena ibu sakit tidak sampai kepikiran pelayananya gimana-gimana, tetapi semakin kesini semakin percaya BPJS itu pelayanannya bagus, tidak seperti yang orang bayangkan,” terangnya.
Baca Juga: Bisa Bertahan, Apotek Adijaya Farma Kembangkan Inovasi di Masa Pandemi
Oleh karenanya, Nafan berpesan agar masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS agar segera mendaftar. Dirinya berharap masyarakat sadar akan pentingnya jaminan kesehatan. Sementara itu, Nafan juga mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan karena telah memberikan pelayanan kesehatan yang baik serta mengayomi para peserta.
“Pesan saya untuk masyarakat, jangan menunggu sakit untuk mendaftar BPJS. Semoga masyarakat sadar akan pentingnya jaminan kesehatan. Untuk BPJS, saya pribadi sangat berterima kasih untuk pelayanannya, pelayanannya sangat baik dan mengayomi setiap pesertanya,” tutup Nafan.
Berita Terkait
-
Tertolong JKN - KIS, Perempuan Ini Jalankan Pengobatan Rutin Diabetes Melitus
-
Pandawa Mudahkan Pengurusan Kepesertaan JKN-KIS Tanpa Tatap Muka
-
Berkat JKN-KIS, Perekonomian Keluarga Adi Prawira Tetap Stabil Meski Sang Ayah Sakit
-
Dampingi Orang Tua, Lis Apriyanti Rasakan Manfaat JKN-KIS
-
Berikut Totalitas BPJS Kesehatan Dalam Melayani Peserta JKN-KIS
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun