Suara.com - Repik (44) adalah peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dari Program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang telah merasakan manfaat yang nyata dalam pengobatan diabetes melitus. Baginya, memiliki jaminan kesehatan dirasa sangat penting untuk melindungi tubuh dari penyakit apalagi usia yang semakin bertambah.
“Akhir tahun 2013, ketika malam hari merasa tidak enak badan, batuk , pandangan kabur dan makan terus. Saat itu mengira hanya sakit biasa, namun ketika memeriksakan diri ke rumah sakit , betapa terkejutnya, hasil pemeriksaan dokter menyebut, saya mengidap diabetes melitus. Tidak bisa dibayangkan jika sampai saat ini tidak mendaftar JKN-KIS, maka saya harus mengeluarkan biaya sendiri dan mahal, apalagi pengobatan ini terus berlanjut," cerita Repik
Dari pihak keluarga, disarankan untuk memakai BPJS Kesehatan. Ia pun langsung mendaftarkan diri dalam program JKN - KIS setelah pulang dari rumah sakit. Syukur diungkapkannya, manakala ia merasakan program ini sangat membantu masyarakat yang membutuhkan, dan sangat dirasakan manfaatnya, terutama penyakit kronis. Ia juga memberi apresiasi terhadap pelayanan yang diterima dari puskesmas.
“Saya rutin melakukan kontrol tiap bulan dan tidak ada perlakuan yang berbeda baik. Pasien umum maupun pasien JKN - KIS, semuanya sama dalam hal mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas dan tidak ada biaya sama sekali. Pengobatan diabetes melitus secara kontinu bagi saya, merupakan kontrol pola hidup sehari-hari,” tuturnya
Ia menceritakan pengalaman pertamanya saat baru tahu tentang prolanis, yang awalnya ia ketahui saat pemberian edukasi di puskesmas. Sebelum pandemi, rutin mengikuti kegiatan prolanis di puskesmas dan banyak sekali memberikan manfaat. Namun kegiatan itu berkurang, manakala pandemi menyerang.
"Waktu itu terasa aneh dan malas untuk ikut program prolanis. Puskesmas menjelaskan lebih detail tentang manfaat dan kegunaan ikut program prolanis. Akhirnya saya ikut program prolanis. Manfaatnya sangat dirasakan untuk kesehatan, terutama untuk mengontrol tiap bulan kadar gula dan pola makan hidup saya," katanya.
Ia menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan, yang telah menyelenggarakan program ini. Tak lupa, ia menghimbau kepada para peserta JKN - KIS untuk selalu rutin membayar iuran.
"Menjadi peserta JKN-KIS merupakan proteksi diri sejak dini dan tidak perlu takut untuk mengeluarkan biaya sendiri. Merasakan sakit tentu tak enak. Kesembuhan menjadi hal yang berharga saat sedang sakit. Bahkan, tak sedikit orang yang rela mengeluarkan banyak uang agar bisa sembuh. Meskipun ketika tidak sakit dapat mendonasikan iuran kepada mereka yang sedang membutuhkannya,” ucap Repik.
Baca Juga: 371 Calon pegawai BPJS Kesehatan Ikut Program Pembelajaran Kepemimpinan Dasar
Berita Terkait
-
Data BPJS Kesehatan Bisa Disalahgunakan untuk Pinjol, Kerugian Diperkirakan Rp 600 Triliun
-
Meninjau Potensi Cost Sharing untuk Menjawab Ketimpangan Pembiayaan JKN
-
Tingkatkan Layanan, BPJS Kesehatan Ajak Mitra Maksimalkan Kendali Mutu dan Biaya
-
371 Calon pegawai BPJS Kesehatan Ikut Program Pembelajaran Kepemimpinan Dasar
-
Pandawa Mudahkan Pengurusan Kepesertaan JKN-KIS Tanpa Tatap Muka
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
6 Fakta Uang Rampasan KPK Dipajang: Ratusan Miliar, Pinjaman Bank?
-
Cara Membuat QRIS untuk UMKM, Ini Syarat yang Harus Dipersiapkan
-
Alasan Menteri Maruarar Sirait Minta SLIK OJK Dihapus atau Pemutihan Pinjol
-
Pesan Bahlil untuk Shell dan Vivo: Walaupun Tidak Menjual Bensin, Kebutuhan Rakyat Tersedia
-
BRI Peduli Sumbang Mobil Operasional Demi Peningkatan Mutu Pendidikan
-
Akui Ada Pengajuan Izin Bursa Kripto Baru, OJK: Prosesnya Masih Panjang
-
Saham AS Jeblok, Bitcoin Anjlok ke Level Terendah 7 Bulan!
-
Baru 3,18 Juta Akun Terdaftar, Kemenkeu Wajibkan ASN-TNI-Polri Aktivasi Coretax 31 Desember
-
BUMN-Swasta Mulai Kolaborasi Perkuat Sistem Logistik Nasional
-
IHSG Lesu Imbas Sentimen Global, Apa Saja Saham yang Top Gainers Hari Ini