Suara.com - Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011, BPJS Kesehatan menjalankan jaminan sosial yang disebut Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dengan menganut prinsip nirlaba, pengelolaan Program JKN berbeda dengan asuransi komersial pada umumnya. Salah satu perbedaan yang paling kontras adalah kemudahan pendaftaran. Untuk dapat terdaftar, calon peserta JKN cukup melengkapi dokumen persyaratan administratif tanpa harus menginformasikan kondisi kesehatannya.
"Memang berbeda, bisa saja mendaftar saat sakit, namun tetap ada masa tunggu 14 hari untuk pembayaran pertama. Kadang saya tahu masih ada pasien yang meminta penundaan tindakan karena BPJS-nya baru mau diurus. Ini ironis ya, apalagi sebetulnya mereka mampu,” ungkap Kepala Puskesmas Ngadiluwih Kediri, Mustadhim saat ditemui di praktek pribadinya di Manisrenggo Kediri.
Kemudahan pendaftaran Program JKN diformulasikan agar program ini dapat diakses oleh seluruh penduduk. Kebijakan ini juga diharapkan mampu meningkatkan minat masyarakat dalam berpartisipasi pada program ini. Selama berpraktek di Puskesmas maupun di praktek perorangan, Mustadhim kerap menghimbau pasiennya untuk terdaftar sebagai peserta Program JKN. Baginya, Program JKN menawarkan manfaat yang sangat luas. Bilapun tidak digunakan karena kondisinya sehat, manfaat yang diterima oleh peserta adalah rasa tenang.
“Justru manfaat terbesar dari asuransi adalah rasa tenang, bukan manfaat itu sendiri. Asuransi kan dibentuk untuk meminimalisir resiko yang terjadi, bukan sebaliknya. Pola pikir membayar untuk mengunakan ini harus dirubah, karena ini adalah asuransi sosial,” ajak Mustadhim.
Sejak beroperasi pada tanggal 1 Januari 2014, kualitas layanan JKN terus menunjukkan peningkatan. Berbagai upaya dan inovasi terus diluncurkan oleh pemerintah, fasilitas kesehatan, maupun BPJS Kesehatan terus diluncurkan. Mustadhim berharap tidak ada lagi pasien yang menunda berobat karena tidak ada biaya.
“JKN adalah solusi bagi masyarakat yang terbentur biaya saat membutuhkan layanan kesehatan. Agar dapat berkelanjutan, penduduk yang mampu dan sehat harus berpartisipasi dalam program ini. Dulu sebagian enggan mendaftar karena ragu dengan kualitasnya, padahal setiap tahun selalu ada inovasi, perbaikan regulasi, penyempurnaan sistem, dan lainnya. Kami (faskes) selalu berupaya meningkatkan kualitas layanan JKN,” tutup Mustadhim.
Berita Terkait
-
Hikmah Pelarangan Mudik untuk Kesehatan Jiwa
-
Studi Ungkap Pentingnya Dukungan Kesehatan Jiwa Bagi Perawat Saat Pandemi
-
Dirjen WHO Ingatkan Pentingnya Investasi Kesehatan untuk Hadapi Pandemi
-
Jubir Satgas: Pemimpin Thailand Peduli Investasi Kesehatan, Indonesia Telat
-
Simpan Darah Tali Pusat Bayi untuk Investasi Kesehatan Anak Nanti
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani