Suara.com - PT Bursa Efek Indonesia menyambut baik niatan sejumlah perusahaan e-commerce yang ingin mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia, dengan cara Initial Public Offering alias IPO.
Sebut saja PT Bukalapak.com yang tengah merealisasikan rencana penawaran umum perdana saham mereka.
Direktur BEI Laksono Widodo mengatakan, kalau rencana tersebut benar terjadi, bisa membuat bobot saham Indonesia di MSCI Index akan terkatrol naik.
Alhasil, kata dia, bakal mendorong aliran modal asing masuk ke bursa saham domestik.
"Maka pada akhirnya, pembobotan saham Indonesia di indeks MSCI atau indeks-indeks regional dan internasional akan bisa naik. Sehingga, dengan adanya saham pilihan yang baru (Bukalapak), maka bisa menaikkan pembobotan Indonesia di MSCI ," kata Laksono seusai RUPST BEI di Jakarta secara virtual, Selasa (29/6/2021).
Tak hanya itu, kata dia, pencatatan saham Bukalapak di Bursa Efek Indonesia akan menambah jumlah investor ritel maupun institusi, baik investor lokal maupun asing.
Bahkan kata dia, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) dan likuiditas di BEI akan melonjak.
Berdasarkan materi mini expose IPO Bukalapak yang beredar di publik, bahwa perusahaan e-commerce ini akan melakukan IPO dengan melepas saham ke masyarakat sebanyak 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Bahkan, giant e-commerce ini sudah mengajukan kode saham ke BEI, yakni BUKA .
Pada kesempatan yang sama, Direktur BEI Nyoman Yetna Setia mengatakan bahwa proses rule making rule terkait rencana IPO calon emiten e-commerce ini sudah masuk fase finalisasi di Otoritas Jasa Keuangan.
Baca Juga: IPO Unicorn Akan Jadi Game Changer Bagi Pasar Modal Indonesia
"Saya belum mau sebut nama sebelum diberi izin oleh OJK, tetapi ini terkait giant e-commerce," imbuhnya.
Berita Terkait
-
IPO Unicorn Akan Jadi Game Changer Bagi Pasar Modal Indonesia
-
Taper Tantrum hingga Kasus Covid-19 Bikin IHSG Kebakaran Sepanjang Hari Ini
-
IHSG Dibuka Melemah 47,16 Poin, Dampak Wabah Corona dan PSBB Ketat?
-
Marak Emiten Gagal Bayar, Begini Respons BEI
-
Saham Garuda Indonesia Dibekukan BEI Imbas Penundaan Pembayaran Sukuk Global
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Pemerintah Dorong Investasi Lab & Rapid Test Merata untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Transaksi Belanja Online Meningkat, Bisnis Logistik Ikut Kecipratan
-
Regulator Siapkan Aturan Khusus Turunan UU PDP, Jamin Konsumen Aman di Tengah Transaksi Digital
-
Kredit BJBR Naik 3,5 Persen, Laba Tembus Rp1,37 Triliun
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
MedcoEnergi Umumkan Pemberian Dividen Interim 2025 Sebesar Rp 28,3 per Saham
-
Penyeragaman Kemasan Dinilai Bisa Picu 'Perang' antara Rokok Legal dan Ilegal
-
Meroket 9,04 Persen, Laba Bersih BSI Tembus Rp 5,57 Triliun di Kuartal III-2025