Suara.com - Untuk mendorong peningkatan kinerja ekspor pertanian, Kementan telah menyiapkan inovasi berupa aplikasi peta potensi komoditas ekspor pertanian, yang disebut sebagai Indonesia Maps of Agricultural Commodities Export ( IMACE). Aplikasi ini bertujuan untuk mempertemukan para pelaku usaha agribisnis dengan para petani di wilayah sentra komoditas unggulan.
Hal ini dikemukakan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, saat presentasi dan wawancara di hadapan tim yang diketuai Prof. JB Kristiadi, Pakar Telematika, di Ruang AWR Kementan, Jakarta, Rabu (30/6/2021).
“Berbagai kemajuan digital menjadi peluang bagi hadirnya modernisasi aktivitas termasuk di sektor pertanian, dan kemajuan era ini harus kita manfaatkan,” katanya.
Menurut SYL, jajarannya mendorong IMACE (baca : ai-mais) menjadi bagian penting, yang sifatnya strategis dan akseleratif untuk menghadirkan Indonesia dengan pertanian yang makin maju, mandiri dan modern. Pertanian sebagai potensi bangsa, harus memiliki langkah yang jelas dan sistematis. Digital media dapat digunakan agar informasi dan data pertanian dapat lebih mudah dan cepat untuk diakses, tambahnya.
IMACE merupakan aplikasi digital yang dikembangkan oleh Badan Karantina Pertanian (Barantan) dan lolos menjadi salah satu 99 Top Inovasi dari Sinovik Tahun 2021, yang digelar Kementerian Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) dan maju pada tahap berikutnya.
IMACE menyajikan informasi data ekspor pertanian secara komputasi waktu nyata atau real-time. Selain itu, aplikasi ini juga menyajikan data pemetaan potensi komoditas pertanian ekspor di daerah sentra dan menjadi input dalam pemberdayaan masyarakat. Untuk memudahkan penggunaannya, IMACE hadir dalam dua platform aplikasi yang berbasis situs web dan berbasis android yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja.
Pada awal pengembangan, inovasi ini ditujukan untuk mendukung Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian, GRATIEKS, yakni program yang digagas Mentan SYL untuk meningkatkan kinerja ekspor pertanian. Dalam kurun waktu lebih dari satu tahun, aplikasi yang telah digunakan di 9 Provinsi ini telah dapat mendorong performa kinerja ekspor.
Bedasarkan data rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2020 peningkatan ekspor pertanian tercatat sebesar 15,2 persen dibandingkan kinerja tahun sebelumnya. Barantan juga mencatat adanya penambahan 1,300 eksportir baru serta 98 komoditas ekspor pertanian baru atau emerging product sebagai signifikasi dampak terbukanya akses informasi ekspor.
Nurjaman Moctar, salah satu tim independen menyampaikan, era 5G akan memberi dampak pada perdagangan, termasuk produk pertanian secara online, untuk itu IMACE menjadi tepat dalam mengambil momentum ini.
Baca Juga: Tingkatkan Produksi untuk Rempah, Kementan Perluas Lahan Pala
“Selain itu, Kementan juga harus segera membangun ekosistem berdasarkan blockhain yang dikelola oleh Kementan,” ujarnya.
Sementara, tim independen lain, Rudiarto Sumarwono, Komisioner Aparatur Sipil Negara menyebutkan aplikasi IMACE harusnya dapat menjadi gerakan nasional,
“Ekosistem ini perlu kebijakan antar lintas entitas, sehingga harus didorong bersama, jadikan gerakan nasional,” kata Rudi.
Selanjutnya, tim penilai memberi masukan agar kedepan untuk dapat membentuk tim kajian agar IMACE dapat mendorong kepentingan yang lebih besar.
Kepala Barantan, Bambang, yang turut mendampingi dan pada saat yang sama juga menyampaikan bahwa pengembangan IMACE bukan semata-mata untuk memenangkan kompetisi Sinovik saja, namun pihaknya sangat terbuka dengan masukan.
“Arahan dan masukan pak Mentan dan tim independen akan kami jadikan acuan dalam pengembangan IMACE kedepan,” pungkas Bambang.
Berita Terkait
-
Kementan Kawal Petani Purwakarta Kendalikan Tikus
-
Bangga dengan IP2TP, Mentan Harap Hasil Penelitian Bisa Dukung Sektor Pertanian
-
Wamentan Terima Kunjungan Gubernur Bangka Belitung, Berikut Poin-Poin yang Dibahas
-
Petani di Pangandaran Rasakan Manfaat Asuransi Pertanian
-
Kementan Nilai Pemanfaatan KUR di Provinsi Bali Cukup Tinggi
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Tabungan Masyarakat Indonesia di Bank Mandiri Tembus Rp 1.884 Triliun
-
Pemutihan BI Checking Bagi KPR Rumah Subsidi, Kapan Direalisasikan?
-
BMRI Kuartal III: Kredit Korporasi Melesat, Kualitas Aset Solid, Dividen Menggoda
-
5 Fakta Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan, Benarkah Iuran Jadi Gratis?
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya
-
Siap Perang Lawan Mafia Impor Pakaian Ilegal, Menkeu Purbaya: Saya Rugi Kalau Musnahin Doang!
-
Bahlil Minta Pemda Hingga BUMD Beri Pendampingan Pelaku Usaha Sumur Rakyat
-
Alasan IHSG Rontok Hampir 2 Persen pada Perdagangan Hari Ini
-
Tingkatkan Kompetensi SDM Muda, Brantas Abipraya & Kemnaker Jaring 32 Lulusan Terbaik se-Indonesia