Suara.com - PT KAI Commuter mencatat adanya penurunan penumpang Kereta Rel Listiri (KRL) selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Bahkan, penumpang pada Selasa kemarin terendah selama tahun 2021.
Pada Selasa (6/7/2021) kemarin hingga pukul 17:00 WIB tercatat volume pengguna mencapai 157.429 pengguna. Melihat tren pada hari ini, maka angka tersebut akan menjadi yang paling rendah di hari kerja sepanjang tahun ini.
"Sementara volume pengguna terendah sepanjang tahun 2021 tercatat pada Minggu 4 Juli 2021 lalu yaitu 198.474 orang," ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam keterangannya, Rabu (7/7/2021)
Meskipun tren jumlah pengguna semakin turun, untuk menjaga agar jumlah pengguna di dalam KRL tetap sesuai aturan yang berlaku yaitu 52 pengguna per kereta, KAI Commuter melakukan penyekatan yang lebih ketat di stasiun.
Hingga hari ini juga antrean pada jam sibuk di stasiun tetap ada.
"Dengan demikian, kami mengajak masyarakat untuk tetap memaksimalkan aktivitas dari rumah. Jika masih harus keluar rumah dan menggunakan KRL, hindari naik KRL di jam-jam sibuk," kata Anne.
KAI Commuter juga mendukung penerapan PPKM dengan melanjutkan tes acak antigen di sejumlah stasiun. Selain di Stasiun Bogor, Tangerang, Cikarang, Bekasi, Tanah Abang, dan Manggarai yang telah berlangsung selama dua pekan terakhir, hari ini KAI Commuter juga melaksanakan tes acak antigen bagi calon penumpang di Stasiun Rangkasbitung, Solo Balapan, dan Yogyakarta.
Pada Selasa kemarin, sebanyak 422 tes antigen dilakukan di sembilan lokasi tersebut dengan hasil 18 calon penumpang reaktif.
"KAI Commuter hari ini juga terus mengedukasi para pengguna mengenai kewajiban untuk memakai masker ganda, dengan salah satunya adalah masker medis sebagaimana yang direkomendasikan para dokter dan Kementerian Kesehatan," pungkas Anne.
Baca Juga: Jadi Syarat Naik KRL, KAI Buka Layanan Vaksinasi Gratis, Ini Syarat dan Lokasinya
Berita Terkait
-
Polresta Bogor Kota Memperluas Penyekatan Kendaraan PPKM Darurat, Tambah Enam Lokasi
-
Andi Arief Sebut Presiden Bebek Lemah: Terkungkung di Istana Menerima Laporan Saja
-
Penampakan Ini Bikin Sekelompok Polisi Salah Fokus
-
Target PPKM Darurat, Jokowi Minta Mobilitas Masyarakat Turun 50 Persen
-
Pengemudi Tanpa Sertifikat Vaksinasi, Petugas Lebak Banten Putarbalikkan Kendaraan
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!
-
Purbaya Butuh Rp 45 Miliar buat Investasi Teknologi AI di Pelabuhan
-
Tekan Impor LPG, ESDM Buka Wacana Beri Subsidi Penggunaan DME