Suara.com - ICAEW (The Institute of Chartered Accountants in England and Wales) kembali memperkuat komitmennya untuk terus memberikan peluang dan dukungan kepada akuntan profesional di Indonesia dalam memperkaya karir mereka di dunia akuntansi, bisnis, dan finansial.
Kali ini, ICAEW menandatangani nota kesepakatan bersama Institut Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI). Kedua institusi tersebut telah setuju untuk berbagi sumber daya dan terus meningkatkan awareness terhadap profesi akuntansi antara kedua institusi, terutama dalam bidang akuntan manajemen.
“ICAEW memiliki sejarah panjang dalam melayani kepentingan publik. Kami mempromosikan inklusivitas, keberagaman, dan keadilan, memberi anggota kami keterampilan dan nilai yang dibutuhkan untuk membantu membangun ekonomi yang tangguh sambil memastikan sumber daya planet ini dikelola secara berkelanjutan. Mewakili ICAEW, saya dengan bangga mengumumkan kolaborasi kami dengan IAMI. IAMI memiliki tujuan yang sama dengan ICAEW, yaitu untuk membimbing anggota mereka dan mendukung mereka untuk menjadi akuntan terbaik. Kami berharap kerjasama ini akan membuahkan hasil dan membuka banyak kemungkinan menuju tujuan kami membangun masa depan yang berkelanjutan," kata Mark Billington, ICAEW International Managing Director ditulis Selasa (3/8/2021).
“Merupakan suatu kehormatan untuk menjalin kerjasama dengan ICAEW. Kami sangat antusias dengan peluang masa depan yang dapat dijajaki oleh kedua belah pihak seperti hubungan timbal balik dalam hal kualifikasi internasional dan uji profisiensi, yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan hari ini. Kami berharap kerjasama ini juga dapat meningkatkan kesadaran akan profesi akuntansi, terutama akuntansi manajemen di Indonesia,” kata Gatot Trihargo, Ketua IAMI.
IAMI adalah institusi pendidikan yang berfokus pada pengembangan profesional profesi akuntansi manajemen di Indonesia. Bersama ICAEW, kedua institusi akan berbagi ilmu untuk memajukan profesi akuntansi di Indonesia.
Sebelumnya, ICAEW juga telah bekerjasama dengan IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia), sebagai wujud komitmen ICAEW terhadap pengembangan profesional akuntan di tanah air.
Nota kesepakatan tersebut menandakan bahwa kedua lembaga tersebut akan melayani profesi akuntansi secara nasional dan internasional, dengan fokus pada kerjasama dalam lingkup tata kelola publik, etika pribadi, penelitian teknis, pengembangan profesional dan pribadi lanjutan, pelatihan akuntansi profesional, kontrol kualitas, dan pendidikan.
Setelah penandatanganan nota kesepakatan, turut diadakan webinar interaktif yang dipimpin langsung oleh Rick Payne, ICAEW Business and Management Faculty Technical Manager.
Rick mempresentasikan dan memimpin diskusi dengan fokus pada “Manajemen Kinerja Bisnis”. Diskusi menyoroti bagaimana cara mengatasi ketegangan yang kerap terjadi dalam bisnis; seperti perbedaan kepentingan individu dalam suatu organisasi; menggunakan model manajemen kinerja bisnis yang berbeda-beda, dan bagaimana menjalankan forecasting dan perencanaan skenario.
Baca Juga: Mengenal KAP Big Four, Perusahaan Impian Anak-anak Akuntansi
Pada sesi tanya jawab yang dimoderatori oleh Ersa Tri Wahyuni, PHD, CPMA - DPP IAMI, diskusi berkisar tentang bagaimana mengelola kinerja bisnis selama pandemi dan apa yang dapat dilakukan akuntan manajemen untuk menavigasi krisis keuangan yang muncul akibat situasi tersebut.
Sesi ini didasarkan pada temuan penelitian ICAEW bertajuk ‘Business Performance Management - working with tensions', yang memaparkan tentang bagaimana organisasi harus mendefinisikan, menilai, dan meningkatkan pencapaian tujuan bisnis mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga