Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendorong pelaku perbankan agar cepat menyalurkan kreditnya.
Hal ini kata dia penting agar fungsi intermediasi perbankan ke masyarakat bisa kembali berjalan.
"Kita berharap sektor keuangan akan terus secara bertahap mengembalikan fungsi intermediarsi terutama dari sisi kredit channeling," kata Sri Mulyani dalam webinar Like It di Jakarta, Selasa (3/8/2021).
Sri Mulyani menuturkan fungsi intermediasi yang berjalan mampu memulihkan ekonomi karena menyebabkan perputaran uang yang semakin cepat.
Saat ini kata dia, mutlak perputaran uang hanya dari sisi pemerintah melalui APBN. Dirinya pun mengerti masih selektifnya perbankan dalam memberikan kredit karena resiko gagal bayar yang tinggi ditengah pandemi Covid-19.
Di sisi lain, pemerintah tidak akan bisa menjalankan fungsi perputaran uang sendirian, meskipun anggaran program pemulihan ekonomi nasional ditambah menjadi Rp 744,75 triliun.
"Dan ini berarti kredit growth kita negatif, akan sangat sulit memulihkan ekonomi sebelum sektor keuangan memulihkan kredit growth-nya," ucap dia.
Apalagi kata dia pandemi telah mendisrupsi berbagai hal, termasuk sektor keuangan, yakni banyak masyarakat melakukan penyimpanan dana terutama yang tabungannya di atas Rp100 juta.
Penyimpanan dana oleh masyarakat dengan tabungan di atas Rp100 juta meningkat lebih banyak dibandingkan masyarakat dengan tabungan di bawah Rp100 juta yang terus menurun.
Baca Juga: Sri Mulyani Senang Penerbitan SBR Pemerintah Banyak Dicari Milenial
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Pemerintah Dorong Investasi Lab & Rapid Test Merata untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Transaksi Belanja Online Meningkat, Bisnis Logistik Ikut Kecipratan
-
Regulator Siapkan Aturan Khusus Turunan UU PDP, Jamin Konsumen Aman di Tengah Transaksi Digital
-
Kredit BJBR Naik 3,5 Persen, Laba Tembus Rp1,37 Triliun
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
MedcoEnergi Umumkan Pemberian Dividen Interim 2025 Sebesar Rp 28,3 per Saham
-
Penyeragaman Kemasan Dinilai Bisa Picu 'Perang' antara Rokok Legal dan Ilegal
-
Meroket 9,04 Persen, Laba Bersih BSI Tembus Rp 5,57 Triliun di Kuartal III-2025