Suara.com - Kinerja PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) pada semester I/2021, dinilai sejumlah analis cukup baik. Kinerja yang apik ini membuat mereka merekomendasikan untuk membeli untuk saham berkode BBTN, dengan target harga atau target price (TP) hingga mencapai Rp2.600.
Adapun kinerja Bank BTN yang dinilai baik adalah perolehan laba bersih yang mencapai Rp920 miliar pada semester I/2021, atau naik sekitar 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Analis Aldiracita Sekuritas Indonesia, Agus Pramono dalam risetnya pada 29 Juli 2021 menyebutkan, meskipun laba bersih BBTN hanya memenuhi 34,5 persen dari estimasi laba bersih pada 2021, namun pada tingkat Laba operasi pra-provisi (PPOP), hasilnya sejalan dengan perkiraan Aldiracita sekuritas.
“Loans loss provisions (LLP) atau cadangan kerugian yang lebih tinggi dari perkiraan disebabkan oleh cakupan NPL yang lebih tinggi. Kami merevisi prediksi sebelumnya, tapi kami mempertahankan TP kami di Rp2.600,” ujar Agus.
Sementara itu, analis Mandiri Sekuritas, Kresna Hutabarat mengatakan, dengan perolehan laba bersih BBTN yang naik 20 persen dan diimbangi turunnya cost of fund, pihaknya tetap merekomendasikan beli untuk saham BBTN dengan target price mencapai Rp2.200, atau naik sekitar 63 persen dibandingkan penutupan perdagangan saham BBTN hari ini, yang sebesar Rp1.345.
Dalam risetnya, Mandiri Sekuritas memprediksi Bank BTN akan memperoleh laba bersih hingga akhir tahun 2021 mencapai Rp2,153 triliun.
“Pertumbuhan laba bersih yang kuat, didukung dengan menurunnya cost of fund dan stabilnya pertumbuhan pendapatan non bunga,” jelasnya.
Senada dengan Mandiri Sekuritas, analis Sucor Sekuritas, Edward Lowis juga merekomendasi beli saham BBTN dengan target price sekitar Rp2.000, karena meski perolehan laba BBTN baru memenuhi 34 persen proyeksi kinerja hingga tahun ini, tapi keberhasilan Bank BTN cost of fund akan membuat Net Interest Margin (NIM) perseroan mengalami perbaikan menjadi 3,4 persen, atau naik 25 bps (yoy) pada semester I/2021.
Menurut Edward, pertumbuhan segmen KPR subsidi BTN sebesar 11 persen (yoy) membuat penyaluran kredit perseroan naik 5,6 persen, atau lebih tinggi dari bank BUKU III lainnya.
Baca Juga: BTN dan LinkAja Kembangkan Uang Elektronik Syariah
“Kami sangat senang, KPR BBTN masih bisa tumbuh di tengah kondisi yang sebenarnya cukup menantang saat ini,” tegas Edward.
Berita Terkait
-
Capai Laba Rp12,54 Triliun, Bank BRI Buktikan Kinerja Positif saat Pandemi
-
BTN Andalkan Inovasi Digital untuk Menggarap Pasar Perumahan
-
Kredit dan Laba BTN Tumbuh di Kuartal II 2021
-
Meski Pandemi, bank bjb Raup Laba Rp924 Miliar di Triwulan II-2021
-
BTN Optimistis Sektor Perumahan Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani
-
Purbaya Tak Mau Lagi Bakar Baju Bekas Impor, Pilih Olah Ulang-Jual Murah ke UMKM
-
IHSG Loyo di Penutupan Jelang Akhir Pekan, Dipicu Pelemahan Ekonomi China
-
Ekonom Ungkap Data dari 'Purbaya Effect' ke Perekonomian Nasional
-
Setelah Garuda Indonesia Danantara Mau Guyur Dana Jumbo ke Krakatau Steel, Berapa Jumlahnya?
-
Purbaya Lempar ke BI soal Wacana Redenominasi Rupiah: Kemenkeu Tak Ada Strategi
-
Menkeu Purbaya Ogah Tarik Cukai Popok hingga Tisu Basah, Tunggu Ekonomi Membaik