Suara.com - Bank Negara Indonesia mencatatkan laba bersih Rp5 triliun pada Semester I 2021. Raihan itu naik 12,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama BNI Royke Gumilar mengatakan pada semester I 2021 ini Pre-Provisioning Operating Profit perseroan tumbuh 24,4 persen secara year on year (YoY) atau sebesar Rp16,1 triliun.
Kenaikan PPOP itu ditopang oleh kuatnya pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 18,2 persen secara YoY atau mencapai Rp19,3 triliun.
"Ini merupakan dampak dari pertumbuhan kredit sebesar 4,5 persen secara YoY, sehingga total kredit BNI mencapai Rp569,7 triliun pada posisi Juni 2021. PPOP juga didukung oleh pertumbuhan Pendapatan Non Bunga sebesar 19,2 persen secara YoY atau Rp6,8 triliun, yang dihasilkan dari Fee Based Income yang kuat," ujar Royke dalam keterangan pers, Senin (16/8/2021).
Sedangkan, BNI mencatatkan penyaluran kredit yang sehat dengan didominasi oleh sektor-sektor usaha prospektif dengan risiko rendah, baik pada segmen Business Banking maupun Consumer Banking.
Kredit pada Segmen Business Banking mencapai Rp475,6 triliun atau tumbuh 3,5 persen secara YoY. Pertumbuhan tertinggi berada pada segmen small business sebesar 20,6 persen YoY dengan baki debet mencapai Rp91 triliun, diikuti Corporate Private sebesar 7,9 persen YoY dengan Baki Debet mencapai Rp179,1 triliun.
Adapun kredit pada segmen Consumer Banking mencatatkan pertumbuhan sebesar 10,4 persen secara YoY atau mencapai Rp92,8 triliun. Kredit Tanpa Agunan yang berbasis payroll mencatat pertumbuhan 19,6 persen secara YoY atau sebesar Rp32,7 triliun, dan disusul oleh kredit pemilikan rumah yang tumbuh 6,3 persen YoY atau Rp47,6 triliun.
"Pertumbuhan kredit consumer juga dapat mengindikasikan mulai bergairahnya konsumsi masyarakat yang menopang pertumbuhan PDB Nasional," kata Royke.
Kredit yang disalurkan secara selektif hanya pada debitur berkualitas tersebut ditopang oleh Dana Pihak Ketiga yang tumbuh 4,5 persen YoY atau sebesar Rp646,6 triliun, dimana dana murah atau CASA yang terhimpun semakin kuat.
Baca Juga: Gandeng UMKM Ansor, BNI-Pertamina Genjot Pertashop dan Agen46
Rasio CASA pada Juni 2021 tercatat mencapai 69,6 persen atau tertinggi dalam 10 tahun terakhir ini, yaitu sebesar Rp450,1 triliun atau tumbuh 11,5 persen YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan DPK ini menjadi penyangga pertumbuhan aset sebesar 5,0 persen YoY atau mencapai Rp875,1 triliun.
"Pertumbuhan aset yang didominasi oleh dana murah ini merupakan salah satu pencapaian transformasi digital yang gencar dilakukan Perseroan dan telah mulai menunjukkan hasil. Dimana 70 persen dari CASA yang dihimpun merupakan kontribusi dari kinerja BNI Direct dan BNI Mobile Banking, 2 dari 3 produk champion BNI dalam digitalisasi layanan perbankan," kata Royke.
Berita Terkait
-
Lowongan Kerja BNI Posisi Assistant Development Program: Syarat dan Ketentuan
-
Bank Mandiri Raup Laba Rp 24,5 Triliun di Semester I 2025, Turun dari Tahun Lalu
-
Menkeu Purbaya Guyur Bank BUMN Rp200 Triliun, Para Bos Himbara Disebut Pusing Tujuh Keliling
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai
-
Investor Asing Guyur Dana Rp 583,10 miliar ke Pasar Modal, IHSG Menghijau Selama Sepekan