Suara.com - Industri akuakultur di Indonesia berkembang dengan pesat. Namun, sektor ini masih menghadapi banyak tantangan bagi para pelaku akuakultur di Indonesia, diantaranya permasalahan efisiensi pakan serta akses terhadap permodalan dan pasar.
Berbagai kondisi yang kurang menguntungkan tersebut secara signifikan telah mengurangi minat orang-orang untuk terlibat di sektor ini, khususnya generasi muda. Hal inilah yang mendasari dibentuknya eFishery Academy.
Chief of Staff dan Co-Founder eFishery, Chrisna Aditya mengatakan, eFishery Academy bakal banyak menggandeng anak muda untuk secara aktif terlibat dalam industri akuakultur.
Bekerja sama dengan Kampus Merdeka, seperti Universitas Gadjah Mada dan Universitas Brawijaya, eFishery ingin mengajak seluruh pihak untuk turut serta membangun ekosistem akuakultur yang berkelanjutan di Tanah Air.
Chrisna percaya bahwa penting untuk mengikutsertakan pelajar, ilmuwan, dan semua yang memiliki pengalaman dan ketertarikan di bidang akuakultur. Termasuk mengajak anak muda untuk terlibat secara aktif di sektor ini demi mendorong terjadinya transfer pengetahuan lintas generasi.
“Ini demi memastikan kesinambungan dan keberlanjutan ekosistem akuakultur,” ungkap Chrisna dalam keterangannya, Selasa (24/8/2021).
Chrisna menjelaskan, ada tiga program yang ditawarkan eFishery Academy. Pertama Aqua-Scientist yang berlangsung selama 2-4 minggu. Di sini peserta eFishery Academy (yang disebut dengan eFishery Squad) akan belajar lebih banyak mengenai metode penelitian dan melakukan pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan untuk memajukan industri akuakultur.
Kemudian ada program Aqua-Troops dengan durasi 3-6 bulan, dimana para Squad terlibat secara aktif dalam keseharian operasional bisnis eFishery dan mengerjakan proyek akhir yang mampu menghadirkan inovasi untuk mendorong kemajuan sektor akuakultur.
Terakhir Aqua-Preneur. Di program ini, selama 6-12 bulan, Squad akan terlibat secara langsung dalam keseharian pembudidaya dan menerapkan pengetahuan yang dimiliki untuk mengurangi dan/atau mengeliminasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya di lapangan.
Baca Juga: 6.000 Kelompok Pembudidaya Telah Bergabung ke Ekosistem Digital eFishery
Chrisna mengungkapkan, eFishery Squad akan menerima pelatihan serta pendampingan dari mentor yang merupakan para ahli di bidangnya. Setelah menyelesaikan sesi pelatihan, para Squad akan ditempatkan di lokasi yang telah ditentukan untuk jangka waktu tertentu dan diberikan tugas atau proyek yang harus diselesaikan.
Setelah proyek selesai, para Squad akan diberikan kesempatan untuk mempresentasikan proyek mereka. Di akhir program, mereka akan dievaluasi dan menerima sertifikat sebagai bukti telah mengikuti seluruh proses.
"Indonesia adalah produsen akuakultur terbesar kedua di dunia setelah China, dan Indonesia saat ini memiliki salah satu populasi pemuda terbesar di dunia, sekitar 26 persen dari total 260 juta penduduknya, kurang lebih 68 juta jiwa,” ungkap Chrisna.
“Sepertiga dari anak muda Indonesia ingin menjadi entrepreneurs. Melalui eFishery Academy, kami ingin menciptakan lebih banyak lagi aqua-preneurs dan demikian membuka peluang kerja, khususnya di area rural," Chrisna menambahkan.
Lebih dari 600 orang peserta dari 125 Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia telah mendaftarkan diri, dan sebanyak 137 orang peserta telah terpilih sebagai angkatan pertama eFishery Academy.
Selain mendapatkan sertifikat dan uang saku, peserta juga mendapatkan kredit (SKS) yang dapat digunakan untuk melengkapi SKS perkuliahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
Terkini
-
Pembobolan Rp 70 Miliar di RDN BCA Akibat Serangan Siber, Pihak Ini Tanggung Kerugian Nasabah
-
Bahlil: Biodiesel Bikin Devisa Negara Hemat 40,71 miliar Dolar AS
-
Bahlil: Impor Minyak 1 Juta Barel per Hari Bikin Devisa Negara 'Bocor' Rp 776 Triliun per Tahun
-
Lewat NextDev, Telkomsel Cetak Technopreneurs Unggul dengan Kurikulum Inovasi Berbasis AI
-
Percepat Swasembada Pangan, Mentan Pastikan Indonesia Siap Hentikan Impor Beras
-
OJK: Kerugian Akibat Scam Tembus Rp 6,1 Triliun
-
Izin 190 Perusahaan Tambang Dibekukan, Bahlil: Hutan Rusak, Siapa Tanggung Jawab?
-
Naik 15,6 Persen, Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Tembus 7,7 Juta Periode Juli-September
-
PP 39/2025 Terbit, Pemerintah Prioritaskan Stok Batu Bara untuk BUMN Energi dan Industri Strategis
-
Sempat ke Level Tertinggi, IHSG Akhirnya Ditutup Menguat Didorong Keperkasaan Rupiah