Suara.com - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) atau Pupuk Kaltim kembali meraih penghargaan Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) 2021 kategori Social Empowerment yang merupakan penghargaan di bidang CSR untuk skala internasional, melalui program Konservasi dan Diversifikasi Mangrove serta Budidaya Kepiting (Server Mang Budi).
Server Mang Budi merupakan program pemberdayaan masyarakat berbasis konservasi mangrove di sekitar Perusahaan, yang diinisiasi sejak 2017.
Program ini berfokus pada pembibitan, penanaman dan perawatan mangrove secara berkala, sebagai tindaklanjut komitmen lingkungan PKT untuk memaksimalkan perluasan area konservasi mangrove dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Direktur Utama PKT, Rahmad Pribadi mengungkapkan, Server Mang Budi dikelola kelompok Telok Bangko binaan PKT di Kelurahan Loktuan Bontang Utara, yang dibekali berbagai pelatihan dan pendampingan untuk memaksimalkan peluang ekonomi, sekaligus memperluas penerima manfaat dengan pengembangan area budidaya mangrove menjadi kawasan wisata berbasis konservasi.
Program ini merupakan wujud kesinambungan komitmen PKT untuk memperluas konservasi mangrove yang telah berjalan selama 12 tahun, sejak diinisiasi pada 2009.
Sejauh ini PKT telah menanam lebih dari 310.000 bibit mangrove di dua lokasi, yakni perairan Kedindingan Kota Bontang yang mencapai 152.000 bibit, dilanjutkan di area HGB 65 Kelurahan Loktuan yang dikelola Kelompok Telok Bangko mulai 2018.
“Kelompok binaan terdiri dari masyarakat di sekitar Perusahaan yang tidak memiliki pekerjaan, dengan jumlah anggota saat ini 16 orang. Mereka dibekali pengetahuan untuk pengelolaan mangrove, hingga mampu menanam sekitar 25-40 ribu bibit setiap tahun,” kata Rahmad Pribadi ditulis Sabtu (4/9/2021).
Untuk memaksimalkan program, PKT melakukan peningkatan kapasitas serta kemampuan anggota kelompok Telok Bangko secara berkesinambungan, sehingga sasaran pemberdayaan memberi dampak yang lebih signifikan terhadap taraf hidup dan perekonomian anggota.
Peningkatan kapasitas kelompok Telok Bangko berupa pelatihan pembibitan mangrove mulai dasar, seperti proses pencarian bibit mangrove, pembuatan media, pembibitan dalam polybag, perawatan bibit, hingga penanaman di area yang ditentukan.
Baca Juga: Mangrove Dirusak di Pesisir Pinrang, WALHI Sulsel Minta Pemerintah Bertindak
Jenis mangrove yang ditanam meliputi Rhizopora Apiculata, Rhizopora Mucronata, Ceriops Tagal, Bruguiera Gymnorrhiza, Bruguiera Sexangula, Ceriops Tagal dan Avicennia Marina.
Anggota kelompok binaan juga dibekali kemampuan penghitungan Harga Pokok Produksi (HPP) mangrove, serta pendampingan pembibitan hingga diversifikasi produk. Bahkan sejak 2020, kelompok ini telah mampu melayani permintaan bibit mangrove dari berbagai pihak, baik lingkup perusahaan hingga Pemerintah.
“Tingginya permintaan bibit mangrove menjadi peluang ekonomi baru bagi kelompok Telok Bangko untuk meningkatkan pendapatan secara ekonomi,” lanjut Rahmad.
Potensi pengembangan HGB 65 pun dilirik PKT dengan menjadikan kawasan itu sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Kota Bontang berbasis konservasi, sekaligus mengoptimalkan manfaat melalui diversifikasi produk dan usaha turunan dengan sumber daya mangrove sebagai bahan baku.
Pengembangan kawasan juga dilakukan di Telok Bangko, utamanya infrastruktur pendukung ekowisata seperti gapura untuk penanda masuk, track jalan di sepanjang area mangrove, hingga fasilitas gazebo dan toilet bagi pengunjung. Untuk menambah daya tarik wisata, PKT juga membangun area photobooth untuk memaksimalkan potensi wisata dan menarik minat masyarakat.
Konsep ini diharap mampu menyediakan kegiatan wisata yang memberi manfaat secara pengetahuan bagi pengunjung, disamping meningkatkan kualitas lingkungan serta mendorong kesejahteraan dan kemandirian masyarakat sekitar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
6 Fakta Uang Rampasan KPK Dipajang: Ratusan Miliar, Pinjaman Bank?
-
Cara Membuat QRIS untuk UMKM, Ini Syarat yang Harus Dipersiapkan
-
Alasan Menteri Maruarar Sirait Minta SLIK OJK Dihapus atau Pemutihan Pinjol
-
Pesan Bahlil untuk Shell dan Vivo: Walaupun Tidak Menjual Bensin, Kebutuhan Rakyat Tersedia
-
BRI Peduli Sumbang Mobil Operasional Demi Peningkatan Mutu Pendidikan
-
Akui Ada Pengajuan Izin Bursa Kripto Baru, OJK: Prosesnya Masih Panjang
-
Saham AS Jeblok, Bitcoin Anjlok ke Level Terendah 7 Bulan!
-
Baru 3,18 Juta Akun Terdaftar, Kemenkeu Wajibkan ASN-TNI-Polri Aktivasi Coretax 31 Desember
-
BUMN-Swasta Mulai Kolaborasi Perkuat Sistem Logistik Nasional
-
IHSG Lesu Imbas Sentimen Global, Apa Saja Saham yang Top Gainers Hari Ini