Suara.com - Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa pemerintah akan mempermudah persyaratan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian untuk meningkatkan nilai tambah pascapanen seperti dalam pengadaan Rice Milling Unit (RMU).
"Persyaratan KUR harus dipermudah agar bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai tambah pascapanen, sehingga program ini semakin dirasakan manfaatnya oleh petani," ujar Jokowi, Senin, (6/9/2021).
Presiden mengaku dirinya memiliki perhatian khusus terhadap penyaluran KUR Pertanian yang mencapai Rp70 triliun. Karena itu, dia meminta semua kepala daerah memperkuat pendampingannya terhadap petani, terutama cara memanfaatkan teknologi supaya usaha mereka semakin berkembang.
"Termasuk juga platform digital untuk meningkatkan produktivitas petani dan memotong panjangnya mata rantai pemasaran UMKM pangan," katanya.
Terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa program KUR merupakan bentuk perhatian negara terhadap nasib petani agar lebih sejahtera. Apalagi, perkreditan KUR memiliki suku bunga rendah, yakni hanya 6 persen.
"Negara mendorong agar kesejahteraan petani terus meningkat. Salah satunya melalui layanan program KUR Pertanian yang memiliki suku bunga rendah," katanya.
Menurut Mentan, program KUR sejauh ini dirancang untuk membuka akses skala ekonomi yang lebih terbuka dan mandiri. Artinya, tingkat usaha petani nantinya tidak akan tergantung kepada negara, namun mereka memiliki cara untuk meningkatkan nilai sejahtera.
"Bahkan saat ini kita sedang mendorong klaster KUR komoditas porang dan sarang burung walet sebagai komoditas unggulan baru yang dipersiapkan untuk ekspor," katanya.
Di sisi lain, Kementan juga mendorong para kepala daerah di seluruh Indonesia agar fokus terhadap pengembangan potensi pertanian lokal yang bisa di ekspor secara serentak. Hal ini perlu dilakukan, mengingat kegiatan Merdeka Ekspor yang digelar pada 14 Agustus lalu sukses menghadirkan devisa negara sebesar Rp7,2 triliun.
Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Syarat Kredit Usaha Rakyat bagi Petani Dipermudah
"Merdeka Ekspor itu dibuat untuk menghadirkan konsolidasi emosional semua daerah agar bisa melakukan ekspor, sekaligus memberikan rangsangan agar menggali potensi yang ada," tutupnya.
Berita Terkait
-
Mampu Tumbuhkan Ekonomi Nasional, Mentan Ajak Kepala Daerah Dorong Penyerapan KUR
-
Mentan SYL Minta Petani di Serang Manfaatkan KUR
-
Sejumlah Petani di Bekasi Sumringah Disapa Mentan dan Terima Sembako
-
Mentan Kunjungi Penggilingan Padi di Cibitung Bekasi
-
Mentan Cek Persawahan di Jabar untuk Pastikan Panen Terus Berlangsung
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
WIKA Bicara Keuntungan Jika BUMN Karya Jadi Merger
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Shell Akan Kembali Garap 5 Blok Migas Indonesia
-
Dukung Asta Cita, BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR Senilai Rp147,2 Triliun
-
Impor Pertalite Capai 60 persen dari Kebutuhan 39 Juta kl per Tahun
-
Apindo Nilai Janji 19 Juta Lapangan Kerja dari Prabowo Tidak Realistis
-
CORE: Ekonomi Indonesia 2026 Resilien, Tapi Akselerasi Tertahan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
Menkeu Purbaya Puji Bahlil: Cepat Ambil Keputusan, Saya Ikut
-
Pengusaha Kakao Lokal Minta Insentif ke Pemerintah, Suku Bunga Bisa Tembus 12%