Suara.com - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah pada penutupan Senin (13/9/2021). IHSG melemah 6,72 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.088,16 sementara LQ45 turun 4,67 poin atau 0,54 persen ke posisi 865,54.
"Katalis negatif bagi IHSG hari ini yaitu terkoreksinya indeks di bursa Wall Street seiring munculnya keragu-raguan investor akan prospek pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat sejalan dengan menyebarnya varian Delta," tulis Tim Riset Indo Premier Sekuritas.
Untuk diketahui, katalis negatif lainnya yaitu melemahnya saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pada perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue hari pertama dan aksi jual investor asing.
Dibuka melemah, IHSG tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih memerah sampai penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat dengan sektor transportasi & logistik naik paling tinggi yaitu 2,11 persen, diikuti sektor barang konsumen non-primer dan sektor kesehatan masing-masing 1,14 persen dan 0,34 persen.
Sedangkan lima sektor terkoreksi dengan sektor teknologi turun paling dalam yaitu 1,6 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor barang konsumen primer masing-masing turun 0,74 persen dan 0,64 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp37,73 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.261.809 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,87 miliar lembar saham senilai Rp9,21 triliun. Sebanyak 233 saham naik, 259 saham menurun, dan 167 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 65,53 poin atau 0,22 persen ke 30.447,37, Indeks Hang Seng turun 392,1 poin atau 1,5 persen ke 25.814,81, dan Indeks Straits Times terkoreksi 24,49 poin atau 0,79 persen ke 3.074,31.
Baca Juga: Rights Issue BBRI Perkuat Ekosistem Usaha Ultra Mikro
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
Terkini
-
Gen Z Makin Gencar Gadai Barang, Buat Apa?
-
Menkeu Purbaya Jamin Sidak Jalur Hijau Tak Ganggu Dwelling Time
-
Sempat ke Level Tertinggi, IHSG Akhirnya Meloyo Karena Sentimen AS-China
-
Akuisisi Tambang di Australia, Begini Nasib Saham Bumi Resources (BUMI)
-
OJK Terus Berantas Pergadaian Ilegal, Was-was Jadi Sarang Pencucian Uang
-
Rutin Sidak Jalur Hijau, Menkeu Purbaya Wanti-wanti: Setiap Saat Saya Bisa Datang
-
MedcoEnergi (MEDC) Konversi Listrik Bersih Demi Tekan Jejak Karbon
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
OJK Beri Teguran Keras ke Dana Syariah Indonesia Akibat Gagal Bayar, Nasib Lender Bagaimana?
-
Pemerintah Tindak 2.039 Kios Nakal, Mentan Amran: Petani Dirugikan Rp600 Miliar