- Menkeu Purbaya menjamin sidak jalur hijau Bea Cukai tidak akan mengganggu dwelling time secara signifikan.
- Pemeriksaan dilakukan secara acak dan terbatas agar efisien serta tidak menimbulkan biaya dan waktu berlebih.
- Hasil sidak di Tanjung Priok menemukan 14 ton vitamin senilai Rp 1,2 miliar yang masih menunggu hasil uji laboratorium dan keputusan karantina.
Suara.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjamin kalau inspeksi mendadak (sidak) jalur hijau Bea Cukai tak mengganggu dwelling time atau waktu pembongkaran barang.
Menkeu Purbaya mengakui kalau sidak yang bertujuan untuk memperketat jalur ekspor impor yang tujuannya menghindari penyelundupan itu memang bisa memperlama waktu proses barang.
"Enggak sampai dua minggu, tadi bilang (dwelling time) rata-rata tiga hari. Tiga hari setengah kalau enggak salah dia di sini ya. CUma kalau gini kan jadi lebih lama lagi diperiksa," katanya ke awak media di Tanjung Priok, Senin (13/10/2025).
Purbaya menjelaskan kalau pemeriksaan ini tidak dilakukan secara menyeluruh. Sebab itu bisa memakan waktu lebih lama dan biaya lebih besar.
"Yang tadi saya lihat, dia mesti cek semuanya tuh. Setiap kali dicek kebanyakan kan. Nanti saya cek kalau model begini bisa nggak 20 persen atau 30 persen aja dites. Enggak semuanya, kan lama dan biayanya besar juga," imbuhnya.
Ia pun mengaku bakal sering rutin melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke jalur hijau impor Bea Cukai untuk memastikan sesuai prosedur dan tidak ada penyelundupan barang.
"Yang penting kan saya cek seperti ini, jadi orang-orang tahu setiap saat saya bisa datang. Jadi mereka hati-hati," kata Purbaya ke awak media saat menjelaskan hasil sidak di Tanjung Priok.
Bendahara Negara memastikan kalau dia bakal rutin sidak jalur hijau jika memang ada waktu kosong.
"Kalau lagi enggak ada kerjaan, tapi saya akan lebih rutin," lanjut Purbaya.
Baca Juga: Rutin Sidak Jalur Hijau, Menkeu Purbaya Wanti-wanti: Setiap Saat Saya Bisa Datang
Menkeu menjelaskan kalau sidak ini dilakukan untuk mengecek apakah jalur hijau itu sudah sesuai atau tidak. Pemeriksaan ini bakal dilakukan secara acak dan rutin untuk memastikan tidak ada penyelundupan barang.
"Saya cuma cek aja pengin tahu hijau itu hijau benar atau enggak. Jangan-jangan hijaunya di dalamnya merah. Tapi saya akan maintenance mereka cek secara random, secara reguler," papar dia.
"Tapi enggak semuanya dicek. Tapi jangan sampai jalur hijau jadi tempat orang nyelundupin barang yang enggak harusnya lewat jalur hijau," tambahnya.
Adapun hasil sidak Purbaya di Pelabuhan Tanjung Priok ini berupa vitamin yang diperuntukkan untuk meningkatkan kualitas pangan. Barang itu memiliki berat 14 ton dengan nilai Rp 1,2 miliar atau Rp 1.247.744.400.
"Dari jumlah, dari luarnya sih enggak ada masalah tuh. Jumlahnya, beratnya segala macam, enggak ada masalah. Cuma nanti lagi dicek di lab, sama enggak dengan barang yang disebutin ini? Harus karantina apa enggak? Kalau enggak harus karantina, menurut saya enggak harus karantina, yasudah. Tapi kalau harus karantina, dikarantina sesuai dengan peraturan," jelasnya.
Berita Terkait
-
Rutin Sidak Jalur Hijau, Menkeu Purbaya Wanti-wanti: Setiap Saat Saya Bisa Datang
-
Berapa Utang Kereta Cepat Whoosh? Menkeu Purbaya Ogah Bayari Pakai APBN
-
Setelah Cukai, Menkeu Purbaya Mau Harga Rokok Eceran Tak Naik Tahun Depan
-
Anggaran Rp 200 Triliun Mulai Dikebut, Menkeu Purbaya Akui Masih Ada Bank Minta Tambah
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
Terkini
-
Purbaya Yakin Demo Akan Berkurang, Bidik Pertumbuhan Ekonomi 6% Tahun Depan
-
Tingkatkan Ekonomi Masyarakat, Pegadaian dan Universitas Halu Oleo Berdayakan Pandai Besi Binongko
-
BTN Mau Masuk Bisnis Paylater Hingga Kredit Mobil-Motor Tahun Depan
-
Ratu Maxima Terkejut Ada Bank Terima Bayar KPR Lewat Sampah, Gimana Mekanismenya?
-
Promo Merchant BRI: Jangan Lewatkan Diskon 15% Tiket Planet Sports Run 2026, Catat Tanggalnya!
-
Rupiah Jeblok di Pembukaan Hari Ini
-
BTN Ungkap Risiko Jika SLIK Dihapus
-
IHSG Berbalik Menghijau di Jumat Pagi, Tapi Rawan Alami Koreksi
-
Hingga November, Penyaluran BLTS Capai 5,5 Juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Riset CORE Sebut Ekonomi RI Bisa Lebih Buruk di 2026, Apa Pemicunya