-
IHSG ditutup melemah 0,37 persen terseret sentimen perang dagang AS-China.
-
Sektor keuangan jadi penekan utama indeks, namun transportasi naik tertinggi.
-
IHSG berpotensi konsolidasi jangka pendek, masih bertahan di atas level MA5.
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Senin (13/10), terseret oleh sentimen negatif dari memanasnya kembali perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China.
Berdasarkan riset Phintraco Sekuritas, IHSG turun 0,37 persen ke level 8.227 setelah sempat anjlok hingga 8.133 dan menyentuh level tertinggi intraday di 8.288.
Dari sisi sektoral, saham keuangan menjadi penekan utama indeks, sementara sektor transportasi justru mencatatkan kenaikan tertinggi. Di pasar valas, rupiah juga melemah tipis ke level Rp 16.573 per dolar AS.
"Mayoritas bursa Asia ditutup melemah akibat kekhawatiran investor terhadap ketegangan dagang AS–China, setelah Presiden Trump mengatakan akan memberlakukan tarif impor tambahan sebesar 100 persem terhadap Tiongkok mulai 1 November 2025," tulis riset Phintraco Sekuritas, Senin (13/10/2025).
Meski begitu, data ekonomi China menunjukkan sinyal positif. Ekspor Tiongkok pada September tumbuh 8,3 persen secara tahunan (YoY), meningkat signifikan dibanding Agustus yang hanya 4,4 persen YoY, dan melampaui ekspektasi pasar 6 persen YoY.
Kinerja impor juga menguat 7,4 persen YoY dari 1,3 persen pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, bursa Eropa dibuka menguat seiring rebound saham sektor pertambangan. Indeks futures Wall Street pun bergerak positif, setelah akhir pekan lalu pasar saham AS ditutup melemah tajam.
Secara teknikal, Phintraco Sekuritas menilai IHSG masih bertahan di atas level Moving Average 5 hari (MA5) di kisaran 8.214.
Namun, indikator Stochastic RSI mendekati area overbought dan histogram positif MACD mulai menyempit, mengindikasikan potensi konsolidasi jangka pendek.
Baca Juga: Akuisisi Tambang di Australia, Begini Nasib Saham Bumi Resources (BUMI)
Pada perdagangan hari ini, sebanyak 41,70 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 27,40 triliun, serta frekuensi sebanyak 2,83 juta kali.
Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 248 saham bergerak naik, sedangkan 467 saham mengalami penurunan, dan 241 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, AADI, AMRT, ARCI, ARTA, ASPI, BRMS, CBUT, CUAN, FITT, JARR.
Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Loser diantaranya, BNLI, CBDK, CBRE, CITA, CLAY, DSSA, EDGE, INKP, JECC, JSPT, PANI.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Kabar Kenaikan Gaji PNS Tahun 2026, Ada 2 Syarat
-
Kementerian ESDM Buka Peluang Impor Gas dari AS untuk Penuhi Kebutuhan LPG 3Kg
-
Bisnis AI Kian Diminati Perusahaan Dunia, Raksasa China Bikin 'AI Generatif' Baru
-
Waskita Karya Rampungkan Transaksi Divestasi Saham Jalan Tol Cimanggis - Cibitung Rp3,28 Triliun
-
Dukung Mitigasi Banjir dan Longsor, BCA Syariah Tanam 1.500 Pohon di Cisitu Sukabumi
-
Magang Nasional Gelombang III Segera Digelar, Selanjutnya Sasar Lulusan SMK
-
Banjir Sumatera Telan Banyak Korban, Bahlil Kenang Masa Lalu: Saya Merasa Bersalah
-
Mulai 2026 Distribusi 35 Persen Minyakita Wajib via BUMN
-
Akhirnya Bebas, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi: Terima Kasih Profesor Dasco