-
BUMI akuisisi 99,68 persen saham Wolfram Limited, target 100 persen November.
-
Produksi Wolfram berpotensi dorong EBITDA BUMI naik hingga 57 persen.
-
Samuel Sekuritas rekomendasikan Buy saham BUMI dengan target harga Rp 200.
Suara.com - PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) telah mengakuisisi 99,68 persen saham Wolfram Limited, sebuah perusahaan pertambangan di Australia.
Akuisisi tersebut telah selesai setelah mendapatkan persetujuan dari Australian Foreign Investment Review Board (FIRB). Bumi menargetkan kepemilikan saham 100 persen pada November 2025.
Lantas bagaimana nasib saham atas akuisisi tesebut?
Melansir riset Samuel Sekuritas Indonesia (SSI) emiten afiliasi Grup Bakrie ini dengan adanya akuisi BUMI bisa mencatatkan potensi produksi sebesar 40 ribu ons pada tahap awal operasi Wolfram di tahun 2027.
Angka itu, diperkirakan menjadi pendorong utama kinerja BUMI, dengan potensi peningkatan EBITDA hingga 57 persen.
"Melihat valuasi yang masih tergolong menarik dan prospek ekspansi yang solid, kami mempertahankan rekomendasi Buy untuk saham BUMI dengan target harga Rp 200 per saham," tulis SSI dalam riset yang dikutip, Senin (13/10/2025).
Adapun, aset valuasi yang berhasil diakuisisi yaitu yaitu Crush Creek dan Mount Carlton.
Untuk diketahui, pada hari ini saham BUMI bergerak menguat ke level Rp 142 per lembar saham atau naik 2,90 persen. Pada hari ini, sebanyak 3,78 miliar diperdagangankan dengan nilai transaksi mencapai Rp 529,6 miliar.
Crush Creek memiliki cadangan emas sebesar 191 ribu ons dan sumber daya mencapai 470 ribu ons dengan kadar 2,33 gram per ton. Sedangkan Mount Carlton memiliki cadangan sebesar 129 ribu ons dan sumber daya 197 ribu ons dengan kadar 1,39 gram per ton.
Berdasarkan data tersebut, valuasi aset Wolfram menunjukkan rasio EV terhadap cadangan sebesar USD 133 per ons, yang mencerminkan diskon sekitar 64 persen dibandingkan rata-rata tertimbang global untuk transaksi serupa, sehingga dinilai cukup menarik dari sisi valuasi.
Baca Juga: Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Sebelum memulai kembali operasional di kedua lokasi tersebut, BUMI akan melakukan perbaikan atau refurbishment dengan mengeluarkan belanja modal (capex) sebesar USD 5,8 juta. Ditargetkan produksi komersial dimulai pada Juni 2026 menggunakan fasilitas flotation plant.
Dalam rencana jangka panjangnya, Bumi akan membangun fasilitas Carbon-in-Leach (CIL) untuk memperluas kapasitas emas, yang direncanakan beroperasi pada 2029 dengan capex sekitar USD 45,5 juta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
BTN Ungkap Risiko Jika SLIK Dihapus
-
IHSG Berbalik Menghijau di Jumat Pagi, Tapi Rawan Alami Koreksi
-
Hingga November, Penyaluran BLTS Capai 5,5 Juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Riset CORE Sebut Ekonomi RI Bisa Lebih Buruk di 2026, Apa Pemicunya
-
Profil PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA): Daftar Pemilik Saham dan Kinerja
-
Ratu Maxima Berikan Tips Pengelolaan Keuangan
-
Serapan Baru 70 Persen, Belanja Pemerintah Dikebut di 1 Bulan Terakhir 2025
-
Kuota LPG 3Kg Ditambah 350.000 Ton Tanpa Anggaran Baru
-
BI dan Kementerian Investasi Integrasikan Layanan Perizinan
-
CEO Danantara Sebut Merger GOTO dan Grab Masih Berjalan: Sinyalnya Positif