Suara.com - Saham gabungan China ditutup melemah pada Rabu (15/9/2021) terdampak data industri dan aktivitas ritel yang lemah membebani sentimen. Selain itu, wabah COVID-19 kembali membuat investor khawatir terkait pemulihan ekonomi.
Indeks Komposit Shanghai terkikis 0,17 persen atau 6,38 poin menjadi menetap di 3.656,22 poin, melanjutkan penurunan tajam 1,42 persen sehari sebelumnya. Indeks saham-saham unggulan CSI300 merosot 1,01 persen atau 49,84 poin menjadi ditutup di 4.867,32 poin.
Sektor pabrik dan ritel China tersendat bulan lalu. Output dan pertumbuhan penjualan mencapai posisi terendah dalam satu tahun karena wabah baru Virus Corona dan gangguan pasokan.
"Kami berharap Beijing menggunakan langkah-langkah pelonggaran yang lebih umum untuk mengimbangi sikap pengetatannya pada sektor properti dan emisi karbon," kata analis Nomura, dikutip via Antara.
Sub-indeks kebutuhan pokok konsumen dan sub-indeks pariwisata turun sekitar 2,0 persen. China dikabarkan masih membatasi aktivitas usai adanya laporan wabah COVID-19 di Fujian Tenggara, dan beberapa kota telah mengeluarkan peringatan perjalanan menjelang hari libur besar.
"Pemulihan penjualan ritel kemungkinan akan terus lamban karena wabah virus baru-baru ini dapat mengurangi kepercayaan konsumen dan keinginan orang untuk bepergian," kata HSBC dalam sebuah catatan.
Sektor real estat dan bank masing-masing turun 2,5 persen dan 0,9 persen, karena masalah yang terkait dengan China Evergrande Group memicu kekhawatiran risiko yang lebih luas terhadap pasar real estat dan sistem keuangan negara itu.
“Kami pikir Beijing bersedia menanggung rasa sakit jangka pendek untuk mencari keuntungan jangka panjang, dan kali ini Beijing tidak akan dengan mudah membatalkan pembatasan propertinya,” kata Nomura.
Sementara itu, sub-indeks yang melacak saham-saham energi menguat 1,5 persen setelah harga minyak naik.
Baca Juga: TOP 3 NEWS: Mengusut Petasan Kertas Alquran Hingga Deretan Pejabat Kaya Indonesia
Berita Terkait
-
Saham Blue Chip Dinilai Terlalu Mahal, Stock Split BBCA Jadi Strategi Tarik Investor Ritel
-
Pacaran dengan Antivax, Perempuan Ini Ngaku Diancam Putus Jika Nekat Ambil Dosis Kedua
-
Deddy Corbuzier Nangis Lihat Ayah Chandra Liow: Pahlawan Sesungguhnya
-
Kebutuhan Obat Meningkat Selama Pandemi, Apotek Online Ini Perpanjang Jam Buka
-
Hoaks Anti Vaksin, Runtuhkan Rasa Yakin
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Pertamina Klaim Masih Negosiasi dengan SPBU Swasta soal Pembelian BBM
-
Bahlil: BBM Wajib Dicampur Etanol 10 Persen
-
Didesak Beli BBM Pertamina, BP-AKR: Yang Terpenting Kualitas
-
BPKH Buka Lowongan Kerja Asisten Manajer, Gajinya Capai Rp 10 Jutaan?
-
Menkeu Purbaya: Jangan Sampai, Saya Kasih Duit Malah Panik!
-
Purbaya Kasih Deadline Serap Anggaran MBG Oktober: Enggak Terpakai Saya Ambil Uangnya
-
BKPM Dorong Danantara Garap Proyek Carbon Capture and Storage
-
Mengenal Kalla Group: Warisan Ayah Jusuf Kalla yang Menjadi Raksasa Bisnis Keluarga dan Nasional
-
Uang Primer Tumbuh 18,6 Persen, Apa Penyebabnya?
-
IHSG Sempat Cetak Rekor Level Tertinggi 8.200, Ternyata Ini Sentimennya