Suara.com - Persatuan Pengusaha Pelayaran Niaga Nasional Indonesia atau Indonesian National Shipowners Association (INSA) meminta pengawasan berat muatan truk di kapal diperketat.
"Karena akibat muatan yang melebihi dari diizinkan ini, berpotensi menyebabkan kecelakaan di laut," kata Ketua DPC INSA Banjarmasin Moch Nurdin, Senin (20/9/2021).
Peristiwa terceburnya truk Fuso yang membawa besi bekas rongsokan saat naik ke KM Kirana IX di dermaga Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada Sabtu (11/9) lalu ia harap jadi yang terakhir.
Diduga, truk tersebut kelebihan muatan hingga sulit dikendalikan ketika naik menuju kapal. Akibatnya fatal, dua orang dari sembilan penumpang truk tewas tenggelam.
Adapun sarana timbangan di pelabuhan yang harusnya jadi filter bisa lebih dimaksimalkan lagi untuk memantau berat muatan truk sebelum naik ke atas kapal.
Nurdin menegaskan, masalah stabilitas kapal sangat penting untuk menghindari kecelakaan agar kapal tidak terbalik.
Ia mengakui, berdasarkan muatan yang masuk, dari pihak pemilik kapal tidak bisa memantau. Namun hanya bisa melihat atau merasakan dari sisi gerak kapal ketika berlayar.
Sementara dari sisi ekonomi, menurut Nurdin pemilik kapal memang dirugikan. Misal, seharusnya bisa memuat 10 mobil dan kargo lebih banyak namun lantaran ada truk yang kelebihan muatan maka berat rendaman kapal lebih cepat terpenuhi.
Sementara dari sisi keselamatan di pelabuhan, dia meminta ketinggian trotoar di dermaga ditambah sehingga ketika ada kendaraan berpotensi tercebur bisa tertahan beton pelindung tersebut.
Baca Juga: Siap-siap, Kemenhub Buru Truk ODOL di Pelabuhan Penyeberangan
Berita Terkait
-
Biaya Lebih Murah, Layanan Tes GeNose di Pelabuhan Trisakti Diminati Warga
-
INSA Minta Pelaut-Pekerja Pelabuhan Masuk Prioritas Vaksinasi
-
Terjun Bebas ke Air, Detik-detik Truk Tak Kuat Menanjak saat Masuk Kapal
-
UU Cipta Kerja Larang Kapal Niaga Asing Beroperasi, Pengusaha Lega
-
Perusahaan Pelayaran Ungkap Pentingnya Restrukturisasi Kredit saat Pandemi
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
Terkini
-
Airlangga Dorong Semua Orang Punya Rekening Bank, Biar Dapat Bansos
-
Bahlil Akui Bahas Tambang dengan Muhammadiyah: Sedikit Saja
-
Kinerja Kementan Bikin Publik Optimis Pangan Nasional Aman, Swasembada di Depan Mata
-
Litbang Kompas: Masyarakat Puas dengan Kinerja Kementan, Produksi Meningkat, Stok Beras Berlimpah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi pada Perdagangan Pekan Ini, Apa Pemicunya?
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025