Suara.com - Taliban mengklaim berhasil menyerang markas ISIS di Kabul pada Senin (4/10/2021) waktu setempat usai sebelumnya organisasi teroris itu mengklaim bertanggung jawab atas ledakan yang terjadi di Masjid Eid Gah yang menewaskan sejumlah warga.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan, tempat persembunyian itu terletak di distrik Kher Khana utara ibu kota. Ia menyebut, operasi ini sukses dan markas ISIS itu hancur serta semua anggotanya tewas di lokasi itu.
Taliban kini jadi kelompok yang menguasai mayoritas wilayah Afghanistan. Meski demikian, sejumlah laporan menyebutkan adanya kelompok-kelompok yang tidak satu suara dengan Taliban memutuskan untuk melawan, salah satunya ISIS yang kerap melakukan teror.
ISIS masih terus melakukan teror meski organisasi ini sudah mulai melemah. Sementara, kekuatan Taliban diprediksi mampu melawan para anggota ISIS di Afghanistan.
Namun demikian, dari mana saja sumber dana Taliban hingga mampu melawan militer Afghanistan sebelumnya hingga menumpas ISIS di negara itu?
Melansir dari The Conversation, pada tahun fiskal Maret 2020, Taliban diperkirakan memiliki pendanaan US$ 1,6 miliar yang merupakan seperlima dari pendapatan pemerintah Afghanistan US$ 5,55 miliar selama periode yang sama.
Dana tersebut diperoleh dari berbagai sumber seperti:
Narkotika
Afghanistan menyumbang sekitar 84 persen dari produksi opium di seluruh dunia selama 2015-2020. Meksi demikian, sejumlah pihak masih menolak klaim ini.
Pertambangan
Taliban memperoleh dana dari perusahaan penambang bijih besi, marmer, tembaga, emas, seng dan logam lainnya dari yang skala besar maupun kecil. Dana tersebut dibayarkan sebagai upeti agar bisa menjalankan bisnis dengan aman.
Baca Juga: Taliban di Mata Seorang Ibu yang Kehilangan Empat Putranya
Pajak
Sejumlah usaha yang berada dalam wilayah kekuasaan Taliban wajib membayar pajak. Berbagai industri yang dikenakan pajak, seperti pertambangan, media, telekomunikasi dan proyek pembangunan.
Sumbangan rahasia
Berasal dari donatur rahasia dan lembaga internasional dari seluruh dunia.
Ekspor-Impor
Sejumlah komoditas ekspor-impor seperti pangan hingga suku cadang mobil juga turut jadi sumber penghasilan dari Taliban.
Real estate
Taliban diduga kuat memiliki real estate di Afghanistan, Pakistan dan diperkirakan juga ada di negara lain.
Sumbangan dari negara lain
Taliban diduga juga mendapatkan sokongan dana dari sejumlah negara terutama dari negara teluk.
Berita Terkait
-
Taliban Nunggak Bayar Tagihan Listrik, Kota Kabul Terancam Blackout
-
Klaim Taliban Bongkar Markas ISIS di Afghanistan
-
Bandingkan dengan Taliban, Donald Trump Minta Akun Twitternya Dipulihkan
-
Viral Foto Bendera Liwa di Meja Kerja KPK, Tata Khoiriyah: Itu Bukan Bendera HTI
-
Momen Kegembiraan Prajurit Taliban saat Piknik di Taman Bermain
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani