Suara.com - Pemerintah Indonesia menegaskan komitmen mengembangkan industri penunjang minyak dan gas agar produk dalam negeri mampu memenuhi spesifikasi, mutu, dan kebutuhan operasi.
"Kita tahu migas itu heavy capital, heavy risk. Orang akan berhitung untuk berinvestasi. Karena itu supaya (industri penunjang migas) berkembang perlu keterbukaan dan partnership," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Tutuka Ariadji, Jumat (22/10/2021).
Lebih jauh, menurutnya industri migas memerlukan modal besar, teknologi canggih, dan risiko tinggi.
Faktor ini menurutnya harus disadari oleh industri penunjang nasional karena ada standar dan spesifikasi internasional yang harus dipenuhi, sehingga industri kecil tidak bisa berdiri sendiri.
Meski tidak mudah, namun menurutnya industri penunjang migas nasional harus berinovasi agar mampu bersaing dengan barang dan jasa impor, sehingga sinergi dengan berbagai pihak akan membuat industri lokal mampu meningkatkan kualitas mereka dengan harga yang kompetitif dan penyelesaian yang tepat waktu.
"Di industri migas ini tidak ada KKKS yang langsung terima produk tanpa ada spesifikasi yang sudah terbukti cukup lama dipakai, tidak ada coba-coba untuk peralatan seperti itu karena harus teruji dulu dan itu bisa dicapai dengan partnership, harus komunikasi dengan KKKS," ungkap Tutuka kepada Antara.
Beberapa produk penunjang migas yang belum dapat diproduksi industri nasional, antara lain turbin.
"Semua kita bisa buat, tapi begitu di turbin atau motor, kita impor. Jadi teknologi yang advance itu dikuasai mereka (pemain global), kita memang belum sampai ke sana," tambahnya.
Saat ini terdapat 224 perusahaan industri penunjang migas dan 363 perusahaan jasa penunjang migas yang terdaftar di dalam Buku Apresiasi Produksi Dalam Negeri (APDN).
Baca Juga: Resep Baso Aci Instan, Bisa Jadi Ide Bisnis Rumahan dan Caranya Mudah!
Buku itu sendiri adalah acuan dalam pengadaan barang dan jasa serta sebagai pengendalian impor barang operasi pada kegiatan usaha hulu migas.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan TKDN hulu migas mencapai 58 persen pada pembelanjaan barang dan jasa hulu migas per September 2021.
Capaian ini berada di atas target yang ditetapkan pemerintah sekitar 50 persen pada 2024, sehingga peningkatan kapasitas nasional sangat tergantung kepada kemampuan industri lokal.
Berita Terkait
-
Harga Minyak Dunia Turun Imbas Kekhawatiran Musim Dingin
-
Dunia Krisis Energi, Pemerintah Pastikan Tarif Listrik Tidak Naik
-
SKK Migas: TKDN Pada Pembelanjaan Barang Industri Hulu Migas Capai 58 Persen
-
Persediaan Migas AS Makin Tipis, Harga Minyak Naik Drastis
-
Stok Bahan Bakar Nasional Turun, Harga Minyak Dunia Langsung Naik
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
3 Fakta Pertemuan Xi Jinping-Trump: China dan AS 'Mesra', Perang Dagang Berakhir Damai?
-
Pertamina Buka Posko di Jatim: Ini Tata Cara Klaim Biaya Perbaikan Mesin
-
Sidak SPBU di Jatim, Bahlil Tindak Tegas Pertamina, Jika Benar Distribusikan BBM Tak Layak Edar!
-
Pertalite Dikeluhkan di Jatim, Pertamina Investigas BBM yang Disuplai Terminal Tuban dan Surabaya
-
Kinerja Keuangan BRI Kokoh, CASA Naik dan Likuiditas Terjaga Hingga Q3 2025
-
Tinjau SPBU di Jatim, Kementerian ESDM Lakukan Uji Sampel BBM: Hasilnya Tidak Ada Kandungan Air
-
BRI Cetak Laba Rp41,2 Triliun, Perkuat Peran Strategis Dorong Ekonomi Kerakyatan
-
Lewat "Kapal Literasi Moh. Hatta", Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia
-
Innovillage 2025 Dorong Mahasiswa Indonesia Hadirkan Inovasi Digital Berdampak Sosial
-
TPG Triwulan 3 Sudah Masuk Rekening: Cek Jadwal Pencairan Sesuai SKTP dan Info GTK