Suara.com - Seorang pengrajin anyaman dan Noken Arborek mencurahkan isi hatinya kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno terkait dengan kurang dikenalnya karya mereka.
Pasalnya, tidak adanya pameran di Kabupaten sedangkan bila menjual online ongkos kirimnya terlalu mahal.
Mama Yuni pengrajin dari desa Arborek, Raja Ampat, Papua mengaku kalau selama pandemi penjualan souvenir khas desa Arborek tidak laku sama sekai.
Sehingga dia meminta kepada mas Menteri sapaan akrab Sandiaga untuk bisa membantu memasarkan kerajinan warga desa arborek.
“Sebelumnya ada pameran di kabupaten sehingga kami bisa jual disana, tapi sekarang ini karena pandemi tidak ada pameran maka penjualan juga tidak ada,” katanya ditulis Jumat (29/10/2021).
Sedangkan wisatawan yang datang juga jarang beli produknya. Menurut Mama Yuni wisatawan yang datang hanya meminjam karya nya untuk photo-photo saja.
Sehingga, walaupun banyak wisatawan pemasukan untuk para pengrajin tidak ada peningkatan. Untuk itu, dia meinta kepada Sandi bisa memberi tahu kepada wisatawan membeli kerajinan karya warga desa Arborek.
“Saya minta mas menteri suruh wisatawan untuk beli produk kami jangan Cuma buat photo-photo saja,” ujarnya.
Sementara, Sandiaga meminta kepada Mama Yuni untuk terus berkarya karena dirinya dan yang lainnya akan membantu pemasaran dari karya kerajinan dari Desa Arborek.
Baca Juga: Dukung Industri Pariwisata, 500 Ribu Antis Dibagikan di Raja Ampat
Dia menegaskan, pihaknya akan melakukan kampanye Rojali yang singkatan dari Rombongan Jadi Beli.
Untuk itu diawali dari Mas mentri yang akan membeli karya dari warga desa Arborek, dia berharap apa yang dilakukannya bisa membantu membangkitkan lagi karya kerajinan dari masyarakat desa Arborek sehingga perekonomian masyarakat bisa kembali normal bahkan meningkat dari sebelumnya.
“Nanti kita kampanyekan Rojali, jadi siapa yang melihat souvenir ini langsung beli tidak hanya buat photo,” katanya.
Lebih lanjut Sandi menjelaskan, Rojali adalah pengejawantahan dari Gerakan Bangga Buatan Indonesia. Sandi menegaskan, kecintaan dan kebanggaan akan produk daerah tidak cukup hanya diucapkan tetapi harus dibuktikan dengan membeli dan menggunakan produk kerajinan daerah.
Jadi ini adalah salah satu usaha pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan juga membangkitkan ekonomi semuanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Staycation Jadi Mesin Pertumbuhan Sektor Hospitality
-
Update Nominal Dana Bantuan KJP Plus per Jenjang, Kapan Bisa Dicairkan?
-
Viral Peras Pabrik Chandra Asri, Ketua Kadin Cilegon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Kementerian ESDM: Etanol Bikin Mesin Kendaraan jadi Lebih Bagus
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
Menkeu Purbaya Mendadak Batal Dampingi Prabowo Saat Serahkan Aset Smelter Sitaan, Ada Apa?
-
Mencetak Talenta Virtual Assistant Indonesia Siap Go Global
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T