Suara.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) dengan tema “Penguatan Kelembagaan UPZ BAZNAS untuk Peningkatan Layanan, Inovasi dan Sinergi Pengelolaan Zakat” di Discovery Hotel Ancol pada 1-3 November 2021. Acara ini dibuka langsung oleh Ketua Baznas, Noor Achmad MA pada Senin, (1/11/2021).
"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim saya buka secara resmi Rapat Koordinasi Nasional Unit Pengumpul Zakat (Rakornas UPZ) 2021," ucap Noor saat membuka acara Rakornas UPZ 2021.
Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Ketua Baznas, Mokhamad Mahdum, Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin yang juga Pimpinan Baznas (Ex Officio Kementerian Agama). Selain itu juga hadir Pimpinan BAZNAS periode 2021-2025, Zainulbahar Noor, Nadratuzzaman Hosen, Rizaludin Kurniawan, Saidah Sakwan, Kolonel (Purn) Nur Chamdani, KH. Achmad Sudrajat, Suminto (Ex Officio Kemenkeu), Direktur Utama (Dirut) Baznas RI, M Arifin Purwakananta; Sekretaris Baznas RI, Ahmad Zayadi dan Kepala Divisi UPZ Baznas, Faisal Qosim.
Noor menyampaikan, Rakornas UPZ 2021 kali ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat, serta meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat terdampak pandemi dan penanggulangan kemiskinan melalui program-program yang sudah disusun untuk satu tahun ke depan.
"Agenda Rakornas UPZ akan membahas penyusunan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) tahun 2022, agar tercapai efektifitas dan efisiensi UPZ sebagai Mitra BAZNAS dalam mendorong penguatan pengelolaan zakat," ujarnya.
Dia menambahkan, Rakornas ini merupakan salah satu upaya BAZNAS dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi amil-amil UPZ, menguatkan struktur UPZ, meningkatkan layanan UPZ terhadap muzaki ataupun mustahik dan memunculkan inovasi-inovasi pengelolaan zakat serta menguatkan sinergi program pemberdayaan UPZ Baznas di masa krisis ini khususnya dalam percepatan penanggulangan dampak Covid-19.
Noor menegaskan, Baznas memiliki kewenangan membentuk UPZ sesuai dengan UU Nomor 23 tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat pasal 16 dan PP 14 tahun 2014 tentang pelaksanaan UU Nomor 23 tahun 2011 pasal 53. Selain itu juga juga respons atas Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2014 tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat di Kementerian atau Lembaga,Sekretariat Jenderal Lembaga Negara, Sekretariat Jenderal Komisi Negara, Pemerintah Daerah Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah Melalui Badan Amil Zakat Nasional.
"Potensi penghimpunan UPZ juga sangat besar karena masih banyak institusi pemerintah dan perusahaan swasta yang akan dibentuk UPZ, sehingga diharapkan dapat terus mengoptimalkan perannya supaya semakin banyak umat terlayani dalam melaksanakan zakat dan semakin banyak mustahik yang menjadi lebih sejahtera secara materi dan spiritual," urainya.
Lebih jauh dia menjelaskan, Rakornas UPZ juga merupakan salah satu upaya dalam merealisasikan empat penguatan BAZNAS diantaranya penguatan kelembagaan, penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), penguatan sarana dan prasarana, serta penguatan jaringan.
Baca Juga: Baznas Makassar Akan Minta Zakat Uang Panai
Adapun kegiatan ini diikuti oleh 124 peserta yang terdiri dari unsur Kementerian, Lembaga Negara, BUMN, dan instansi swasta nasional. Rakornas UPZ 2021 ini akan melahirkan rekomendasi strategis untuk pengembangan serta penguatan dalam mengelola Zakat, Infak Sedekah dan DSKL yang aman regulasi, aman syari dan aman NKRI.
Noor berharap, Rakornas UPZ ini akan semakin menjadikan BAZNAS sebagai lembaga utama bagi pembayar zakat dan menjadi lembaga utama yang mensejahterakan umat.
“Melalui Rakornas UPZ ini, diharapkan pengelolaan zakat makin efektif dan efisien, serta dapat meningkatkan manfaat untuk mewujudkan kesejahteraan mustahik dan menanggulangi kemiskinan melalui program-program pendistribusian dan pendayagunaan yang telah disiapkan. UPZ menjadi salah satu instrumen pengumpul zakat yang makin dipercaya masyarakat dengan jumlah penghimpunan yang terus meningkat,” ucapnya.
Adapun laporan pengumpulan ZIS UPZ nasional dari jumlah UPZ 193 instansi menunjukkan bahwa jumlah pengumpulan ZIS per Oktober 2021 Rp192.255.463.204, dengan trend pertumbuhan pengumpulan UPZ dari tahun 2016 – 2021 mencapai 699%.
Dalam Rakornas UPZ BAZNAS 2021 ini juga terdapat penganugerahan UPZ terbaik yang terbagi dalam 4 kategori; Kategori Pengumpulan Terbaik, Kategori Penyaluran Terbaik, Kategori Pelaporan Terbaik Dan Kategori Zakat Payroll.
Berita Terkait
-
Kolaborasi MotionPay x Baznas Permudah Berkurban Secara Online
-
BAZNAS Pastikan Nutrisi dan Kesehatan Ternak Jelang Idul Adha 1442 Hijriah
-
Untuk Mudahkan Distribusi, BAZNAS Siapkan Daging Kurban Kemasan Kaleng saat Idul Adha
-
Bantu Pemerintah Menanggulangi Covid-19, Ini 8 Resolusi BAZNAS
-
BAZNAS Terus Siaga dan Bantu Pemulasaraan Korban Covid-19
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025