Suara.com - Utang maskapai BUMN, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk kdiketahui mencapai US$7 miliar atau setara Rp100,2 triliun (kurs Rp14.327 per US$).
Meski dengan utang yang menggunung itu, Menteri BUMN, Erick Thohir mengaku akan terus berupaya agar restrukturisasi utang bisa tercapai.
Ia juga menegaskan komitmen pemerintah uang berusaha membuka opsi lain untuk membantu pemulihan kondisi Garuda Indonesia.
“Negosiasi utang-utang Garuda yang mencapai US$7 miliar karena leasing cost termahal, yang mencapai 26 persen, dan juga korupsi lagi dinegosiasikan dengan para lessor. Meski demikian, kita tetap berusaha membuka opsi-opsi lain, paling tidak, agar bisa membantu pemulihan Garuda,” kata dia, dalam keterangan resmi, Kamis (4/11/2021) kemarin.
Salah satu langkah yang dilakukan yakni Kementerian BUMN memperkuat kerja sama antara GIAA dengan Emirates Airlines guna memenuhi rute penerbangan dalam negeri.
Jalinan kerja sama Garuda dan Emirates dalam kode sharing. Erick juga menyebut, selama usaha restrukturisasi Garuda berlanjut, Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas terus mengkaji opsi pemulihan.
Tujuannya agar maskapai nasional itu bisa fokus pada orientasi bisnis di rute penerbangan domestik sebagaimana ia sampaikan dalam penandatangan kerja sama antara Garuda Indonesia dengan Emirates di Dubai, UEA, Rabu (3/11/2021).
Emiten dengan kode GIAA itu menjalin kerja sama code sharing dengan emirates sehingga pelanggan Garuda tetap bisa menjelajahi rute internasional melalui maskapai Emirates.
“Bagaimanapun juga, kita tidak bisa tinggal diam, bukan? Yang namanya usaha dan mencari solusi harus tetap dipikirkan. Termasuk juga menyusun strategi dan fokus baru untuk bisnis penerbangan domestik Garuda,” ujar Erick dikutip dari Solopos.com --jaringan Suara.com.
Baca Juga: Diduga Terlibat Bisnis Tes PCR, Jokowi Didesak Reshuffle Luhut dan Erick Thohir
Berita Terkait
-
Erick Thohir dan Luhut Dilaporkan ke KPK Terkait Bisnis PCR
-
Erick Thohir dan Luhut Diduga Terlibat Bisnis Tes PCR, Pengamat: Harus Direshuffle
-
KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Bisnis PCR Luhut Pandjaitan dan Erick Thohir
-
Erick Thohir Gandeng Maskapai Emirates untuk Selamatkan Garuda Indonesia
-
KPK Mulai Dalami Laporan Dugaan Luhut dan Erick Thohir Terlibat Bisnis Tes PCR
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus
-
Finex Rayakan 13 Tahun Berkarya